Advertisement
pojokseni.com - Akhir-akhir ini ada banyak lagu yang dengan begitu kejam dituduh sebagai 'konspirasi Syiah' atau 'konspirasi kafir'. Awalnya, beberapa lagu seperti 'Ya Thoybah' yang dinyanyikan oleh Haddad Alwi berlanjut ke lagu 'Ummi' yang diyanyikan oleh Sulis. Namun, tim pojokseni.com mulai tercekat setelah salah satu lagu gambus melayu yang tenar puluhan tahun lalu berjudul'Indung-Indung' juga di cap sebagai konpirasi Syiah atau kafir.
Informasi yang dihimpun pojokseni.com, lagu ini diyakini berasal dari daerah Kalimantan Timur. Lirik lagunya lugas dan disampaikan dalam bentuk pantun melayu bersajak A-A-A-A dan A-B-A-B. Makna yang disampaikan dalam album ini berbentuk nasehat untuk anak-anaknya agar mengamalkan ilmu agama agar tidak mendapat siksa. Karena manusia tidak mampu berbuat apa-apa, melainkan seizin Tuhan.
Ini lirik dari lagu tersebut :
Indung-indung
Pencipta : Ilin Sumarni
Hujan Di Udik Di Sini Mendung
Anak Siapa Pakai Kerudung
Mata Melirik Kaki Kesandung
La Haula Wala Kuwwatta
Mata Melihat Seperti Buta
Tiada Daya Tiada Upaya
Melainkan Tuhan Yang Maha Esa
Aduh Aduh Siti Aishah
Mandi Di Kali Rambutnya Basah
Tidak Sembahyang Tidak Puasa
Di Dalam Kubur Mendapat Siksa
Duduk Goyang Di Kusi Goyang
Beduk Subuh Hampir Siang
Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang
Jadilah Anak Yang Tersayang
Berikut klaim dari 'penuduh' tersebut :
Aduh Aduh Siti AishahMandi Di Kali Rambutnya BasahTidak Sembahyang Tidak PuasaDi Dalam Kubur Mendapat Siksa
Lihatlah lirik bercetak tebal diatas! Lirik tersebut ditunjukan kepada Siti Aisyah alias istri Rasulullah saw.
Kalimat-kalimat dalam lirik tersebut menceritakan bahwa Aisyah mandi di kali (sungai) hingga rambutnya basah. Lebih lanjut, dalam lirik itu pula Aisya dituduh tidak melaksanakan sembahyang (shalat) dan tidak berpuasa, dan Aisyah r.a mendapat siksa di alam kubur. Wal iyadzubillah.
Lirik Lagu Indung-Indung Mengandung Ajaran Sesat Syiah !
Berbicara mengenai celaan kepada sahabat dan beberapa ahlul bait Nabi, tentu naluri kita akan mengarah pada ajaran sesat Syiah. Dimana mereka dengan lantang mencela, mengutuk, bahkan mengkafirkan beberapa sahabat Rasulullah serta dua isteri berliau, Aisyah r.a dan Hafshah Ummahatul Muslimin.Sumber Klaim :
- http://www.syiahindonesia.com/2014/10/waspadalah-lirik-lagu-indung-indung.html
- https://muslimminang.wordpress.com/2014/10/25/cacian-terhadap-ibunda-aisyah-dalam-lagu-indung-indung/
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=171747389830937&set=a.100292676976409.1073741827.100009870300213&type=3&theater
Sayangnya, ada dua hal yang dilupakan oleh 'penuduh' tersebut. Pertama, dalam pantun sampiran dan isi tidak ada hubungan sama sekali. Dua baris pertama (sampiran), biasanya hanya pembuka yang tidak memberikan arti. Arti dari pantun tersebut terdapat pada dua baris terakhir (isi). Dengan demikian, kalimat 'Indung Indung Kepala Lindung', tidak ada hubungan dengan 'Anak Siapa Pakai Kerudung'. Begitu juga pada bait selanjutnya. Kesimpulannya, dua baris ini :
Aduh Aduh Siti Aishah
Mandi Di Kali Rambutnya Basah
Tidak ada hubungannya dengan dua baris ini :
Tidak Sembahyang Tidak Puasa
Di Dalam Kubur Mendapat Siksa
Kalau anda belum pernah mengetahui tentang apa itu pantun, terutama untuk para penuduh, kami sarankan baca artikel tentang definisi Pantun di Wikipedia, lewat link ini >> https://id.wikipedia.org/wiki/Pantun
Kedua, nama 'Siti Aisah' yang dimaksud oleh Ilin Sumarni (Pencipta Lagu) digunakan lantaran nama tersebut memang nama yang khas bagi gadis dari desa terutama daerah melayu, selain Fatimah. Hal itu terbukti dengan masih banyak lagu yang menggunakan nama Aisah dan Fatima di lagu-lagu mereka.
Terbaru misalnya lagu Five Minutes yang menceritakan seorang gadis desa bernama Aisyah yang kemudian pergi ke kota dan menjadi model terkenal, lalu lupa diri. Untung saja, sampai saat ini, lagu tersebut belum di cap sebagai lagu Syiah/kafir.
Band Five Minutes |
Benyamin S |
Salah satu lagu Benyamin S yang terkenal berjudul Fatimeh (Fatimah dalam bahasa Betawi). Lagu itu menceritakan tentang seorang bernama Fatimah yang merupakan janda kaya yang 'bikin rusak hati pemuda'. Namun lantaran ada seorang anak Nabi Muhammad bernama Fatimah Az Zahra, ditakutkan nantinya malah salah satu seniman dan musisi terbaik Indonesia itu malah dituduh 'Syiah' atau 'Kafir' pula oleh para 'penuduh' dengan fanatisme sempitnya.
Untuk itu, lebih baik kita jangan mudah terbawa dalam tuduhan tanpa dasar atau minim dasar yang dimulai dari sentimen beragama tersebut. Setiap pembaca yang baik tentu bisa memilah mana yang baik dan mana yang hanya berdampak pada perpecahan agama.
Semoga kedepannya, tidak ada lagi tuduhan tak berujung dan begitu tega seperti itu lagi. Pojokseni.com tidak begitu peduli dengan sentimentil agama, hanya saja kalau sampai berujung pada tuduhan yang begitu tega pada karya Seni, tentu saja hal itu sangat tidak baik.
ايهما اولى بالشرك يا رسول الله؟ المرمى او الرامى؟ فقال الرامى
Siapakah yang pantas disebut Syirik ya Rasulallah, yang dituduh ataukah yang menuduh? Rasul menjawab: Yang menuduhlah yg lebih pantas disebut syirik. (@pojokseni)