Kesalahan 'Dokter Sinetron' di Mata Dokter Sesungguhnya -->
close
Pojok Seni
19 October 2015, 10/19/2015 04:26:00 PM WIB
Terbaru 2015-10-19T09:26:44Z
Cerita Komedi

Kesalahan 'Dokter Sinetron' di Mata Dokter Sesungguhnya

Advertisement

pojokseni.com - Beberapa waktu yang lalu, secara tidak sengaja, tim pojokseni.com menemukan sebuah tulisan unik di kompasiana. Tulisan tersebut dibuat oleh seorang yang bekerja di bidang kesehatan, membahas tentang kesalahan yang dilakukan oleh sutradara sinetron dalam membuat sebuah adegan yang berhubungan dengan dokter, rumah sakit dan dunia kesehatan. Penyakit yang didapat oleh pasien terkadang dibuat-buat, dan tidak mungkin ada didunia nyata. Ditambah lagi, beberapa tindakan yang diambil oleh dokter untuk menyelamatkan pasien dirasa sangat konyol dan membodohi penonton. Uniknya, tindakan-tindakan konyol tersebut selalu terulang dalam sinetron lainnya. Apa saja adegan-adegan tersebut, simak dibawah ini :

1. Adegan Sekarat

Adegan sekarat sering ditandai dengan si aktor/aktris berbatuk-batuk ria. Biasanya, akan ada pesan terakhir yang diucapkan oleh si aktor/aktris sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sambil terbatuk-batuk. 
Faktanya, belum pernah ada pasien atau siapapun yang sedang sekarat, terbatuk-batuk saat sakaratul maut. Bernafas saja susah, bagaimana mau batuk?

2. Adegan Cabut Infus

Salah satu adegan yang paling sering terjadi, ketika aktor/aktris baru sadar dari pingsannya, kemudian mendapati dirinya tengah terbaring di sebuah rumah sakit dengan selang-selang infus tertanam ditubuhnya. Ketika sadar, aktor tersebut marah, kemudian mencabut selang infus itu sekali tarikan saja, lalu kabur.
Faktanya, seperti diungkapkan oleh para tenaga medis, apabila jarum Abbocath atau jarum infus yang masuk kedalam pembuluh darah ditarik paksa seperti itu, maka darah akan memancar dengan kencang dari luka pasien.

3. Adegan Operasi Mata

Adegan ini paling sering ditemukan dalam beberapa sinetron. Si aktor buta, kemudian mendapat donor mata dan dioperasi. Lalu setelah menjalani operasi, perbannya yang diikat kesekeliling kepala akan dibuka secara perlahan. Kemudian, setelah dibuka perbannya, pasien diminta membuka matanya secara perlahan-lahan. Tidak sampai beberapa detik kemudian, pasien terkejut karena akhirnya bisa memandangi indahnya dunia.
Faktanya, pertama tidak ada cangkok bola mata, yang ada hanya cangkok kornea atau lapisan bening depan mata. Kedua, pasien tidak akan bisa langsung melihat setelah menjalani operasi, melainkan melalui proses pemulihan terlebih dahulu yang memakan waktu. Ketiga, perban yang digunakan ketika operasi mata, tidak sampai sekeliling kepala, melainkan hanya di mata saja.

4. Adegan Amnesia

Ini salah satu adegan terpopuler. Biasanya, aktor/aktris mendapat kecelakaan sehingga ada benturan dikepalanya. Kemudian, setelah sehat, ia tiba-tiba lupa dengan segalanya. Beberapa lama kemudian, ia terjatuh lagi dan kembali terbentur, lalu ia teringat semuanya.
Faktanya, kejadian seperti itu sangat tidak masuk akal. Karena penderita Amnesia butuh waktu yang sangat lama dan usaha yang tekun untuk kembali mengingat masa lalunya sedikit demi sedikit. Bukan karena terbentur kemudian langsung sehat.

5. Adegan di ruang ICU

Seorang aktor terbaring lemah di ruang ICU, dengan oksigen dan alat monitor disebelahnya.
Faktanya, ruang ICU memiliki sangat banyak peralatan, seperti alat bantu pernafasan, alat monitor jantung, dan lain-lain.



Masih ada banyak adegan yang mendapat 'kritikan' dari para tenaga medis, lantaran akibat dari sinetron tersebut, para dokter harus menjelaskan kepada pasiennya berkali-kali agar lebih mengerti. Entah mungkin dana atau properti yang kurang, atau kurangnya observasi dari sutradara dan tim kreatif, yang jelas semoga kedepannya hal-hal seperti ini bisa dihindari. (dari berbagai sumber)

Follow twitter kami @pojokseni atau like FB page kami : pojokseni.com untuk update informasi terkait seni terbaru.

Ads