Advertisement
Sebuah sajak yang terinspirasi dari sebuah lagu yang berasal dari negerikincir angin
***
Pada malam itu,
Aku sendiri, ya sendiri
Aku membaringkan diri pada rerumputan
Langit begitu indah
Bertabur bintang
DanBulan bersinar kuning keemasan
Aku bertanya, mungkinkah dia tahu!
Kenapa kita ada ?
Mengapa kita dilahirkan ?
Tapi dia hanya diam Terdiam
Bisu
Lalu, tersenyum
Spontan, simpul senyumpun tergaris hambar di sudut bibirku
Mungkinkah aku gila ?
Atau kita ?
Aku tertawa, tertawa pada diriku dan tertawa pada hidup
Adakah makna dibalik semua ini ?
Aku, kau, dan kita
Manusia berakal dan berpikir
Masih bersembunyi
Ahh !!
Aku bangkit dari tempat berbaring dan menekukan kepalaku
Aku malu
Bukan pada semut merah seperti yang dilantunkan para penyanyi² Ibukota,
Tapi kepada Bulan
Aku menggorekan sepotong sajak pada rembulan itu
---
Oh bulan,Aku malu pada dirimu
Betapa beruntungnya dirimu
Tak berakal dan tak berpikir
Tapi kau selalu mampu mengindahkan malam2 saat kehadiranmu
Sedangkan aku ?
Apa ?
Hanya tiada !
---
Aku berdiri dan berlalu pergi
Kirim Tulisan anda untuk dipublikasikan gratis disitus ini. Lengkap dengan biodata lengkap serta alamat email dan FB/Twitter anda. Kirim DISINI