Advertisement
Ilustrasi berlayar |
Ibu, Lihatlah Pelayar Kecilmu
Ibu, lihatlah pelayar kecilmu
Bersama sampan
Mengarungi luasnya samudra
kehidupan
Berlayar, mengikuti pendaran
cahaya rembulan
Ibu, lihatlah pelayar kecilmu
Padajarak yang
membentang
Malamtemaram, kesunyian
kian menenggelamkan
Pelayar kecilmu melukis
rindu berkepanjangan
Meski remuk dihantam karang
Meski hancur diterpa gelombang
Pelayar kecilmu tetap semangat
berjuang!
Karena dia tahu,
Ibu tersayang, bersama doa
dan harapan
Setia menanti di
pelabuhan
Menunggu sang pelayar kecil
pulang
Padangpanjang, 21 September 2014
Ketika Ia Datang
Ketika ia datang
bumi porak – porandakan nyata wajahnya luluh lantahkan
batang tubuhnya
bumi hanguskan isi perutnya muntahkan gerombolan parasit
dikandungnya
sampai hancur, sampai lebur, sampai musnah !
lebih beribu atom dahsyatnya, hadirkan gumam
“apa yang terjadi pada bumi ini?”
Ketika ia datang
selaras carut marut bumi diujar
Tuhan yang punya buat
dan tak akan mampu dijawab
Pelan-pelan dia tinggalkan
terlihat kembali setelah kelam
menggeliat bagai binatang dibakar panas debu mahsyar
polos tanpa sehelai benang namun beda warna
lupa duniawi, lupa diri, hingga lupa kelamin sendiri
dia tegak menantang
sebiji sawi durja kan berbalas
sebiji sawi budi juga kan berbalas
karena dia haus, haus pijak berbalas
Ilustrasi : Palestina |
Palestina Bercerita
Palestina bercerita…
tentang para ibu dengan harap yang membuncah
menangisi darah anak sulungnya
yang mengalir hingga beranda
tentang para ibu dengan harap yang membuncah
menangisi darah anak sulungnya
yang mengalir hingga beranda
anyir: luka!
sedang anak bungsunya yang perkasa
masih di tanah terjajah
dengan semangat membara dan mata menyala
memperjuangkan kata merdeka,
tanpa senjata!
disana!
di jalur gaza!
memperjuangkan kata merdeka,
tanpa senjata!
disana!
di jalur gaza!
Palestina bercerita…
tentang asap menggumpal dan suara senjata pecah!
tentang lantunan tangis danderita
kian mengiris hati para ibu dan anak-anaknya:
dipisah paksa!
belum lagi sempat mereka bertanya
tentang tirani dan merdeka
tentang darah dan sejarah
tetapi, ajal telah lebih dulu menjemputnya,
menemui syahidnya…
disana!di jalur gaza!
Curup, 09 Juli 2014
Penulis : Ikhsan Irianto |
Tentang Penulis : Bernama lengkap Ikhsan Satria Irianto, lahir di Curup, 3 Juli 1996. Sekarang merupakan mahasiswa jurusan Teater, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Berkenalan dengan penulis, KLIK DISINI
Punya karya yang ingin dipromosikan di situs ini? KLIK DISINI