Puisi Karya Ikhsan Satria Irianto -->
close
Pojok Seni
11 September 2015, 9/11/2015 07:18:00 PM WIB
Terbaru 2015-09-11T12:18:48Z
PuisiSastra

Puisi Karya Ikhsan Satria Irianto

Advertisement
Ilustrasi berlayar

Ibu, Lihatlah Pelayar Kecilmu

Ibu, lihatlah pelayar kecilmu
Bersama sampan
Mengarungi luasnya samudra kehidupan
Berlayar, mengikuti pendaran cahaya rembulan

Ibu, lihatlah pelayar kecilmu
Padajarak yang membentang
Malamtemaram, kesunyian kian menenggelamkan
Pelayar kecilmu melukis rindu berkepanjangan

Meski remuk dihantam karang
Meski hancur diterpa gelombang

Pelayar kecilmu tetap semangat berjuang!

Karena dia tahu,
Ibu tersayang, bersama doa dan harapan
Setia menanti di pelabuhan
Menunggu sang pelayar kecil pulang

Ibu, lihatlah pelayar kecilmu!


Padangpanjang, 21 September 2014

Ketika Ia Datang

Ketika ia datang
bumi porak – porandakan nyata wajahnya luluh lantahkan batang tubuhnya
bumi hanguskan isi perutnya muntahkan gerombolan parasit dikandungnya
                        sampai hancur, sampai lebur, sampai musnah !
lebih beribu atom dahsyatnya, hadirkan gumam
                        “apa yang terjadi pada bumi ini?”
Ketika ia datang
            selaras carut marut bumi diujar  
            Tuhan yang punya buat
dan tak akan mampu dijawab
Pelan-pelan dia tinggalkan
terlihat kembali setelah kelam
            menggeliat bagai binatang dibakar panas debu mahsyar
            polos tanpa sehelai benang namun beda warna
            lupa duniawi, lupa diri, hingga lupa kelamin sendiri
dia tegak menantang
            sebiji sawi durja kan berbalas
            sebiji sawi budi juga kan berbalas
            karena dia haus, haus pijak berbalas


Ilustrasi : Palestina
Palestina Bercerita


Palestina bercerita…
tentang para ibu dengan harap yang membuncah
menangisi darah anak sulungnya
yang mengalir hingga beranda
                                                            anyir: luka!

sedang anak bungsunya yang perkasa
masih di tanah terjajah
dengan semangat membara dan mata menyala
memperjuangkan kata merdeka,
                                                            tanpa senjata!
disana!
di jalur gaza!

Palestina bercerita…
tentang asap menggumpal dan suara senjata pecah!
tentang lantunan tangis danderita
kian mengiris hati para ibu dan anak-anaknya:
dipisah paksa!
belum lagi sempat mereka bertanya
tentang tirani dan merdeka
tentang darah dan sejarah
tetapi, ajal telah lebih dulu menjemputnya,
                                                                        menemui syahidnya…
disana!
di jalur gaza!

                                                                                                        Curup, 09 Juli 2014


Penulis : Ikhsan Irianto

Tentang Penulis : Bernama lengkap Ikhsan Satria Irianto, lahir di Curup, 3 Juli 1996. Sekarang merupakan mahasiswa jurusan Teater, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Berkenalan dengan penulis, KLIK DISINI

Punya karya yang ingin dipromosikan di situs ini? KLIK DISINI

Ads