Advertisement
Meriam |
Pertanyaannya, tahukah kalian asal kata Minggu dan Meriam tersebut? Dari buku berjudul '9/10 Bahasa Indonesia adalah Serapan' karya Remy Silado diceritakan kisah 'pengambilan' kata tersebut dan kata-kata lain diseluruh tata bahasa Indonesia.
Perlu diketahui, Bahasa adalah alat komunikasi (baik lisan maupun tulisan) yang arbitrer atau asal. Dengan kata lain, proses terbentuknya satu kata bisa jadi berupa serapan, pengartian, penamaan dan lain-lain. Di bahasa Indonesia, istilah-istilah baru seperti Transmigrasi, Handphone, Telephone, Telegram, Asimilasi, dan lain-lain adalah serapan dari Bahasa Inggris ketika akulturasi budaya Barat dengan Budaya Indonesia. sedangkan kata Ruku', Sujud, Niat, Fardu dan lain-lain diserap dari Bahasa Arab, ketika akulturasi Islam dengan Budaya Indonesia. Beberapa kata juga berasal dari Bahasa Portugis, Bahasa Jepang, Bahasa China dan Bahasa Belanda. Tentu saja, untuk Bahasa Portugis dan Belanda dikarenakan pernah berabad-abad menjajah Indonesia puluhan tahun lalu yang membuat kata-kata seperti Buku, Lampu, Sekolah dan lain-lain menjadi kata Bahasa Indonesia.
Hari Minggu |
Lantas, kembali ke bahasan awal, tentang kata Minggu dan Meriam dari bahasa apa diambilnya. Mulai dari kata Minggu, di bahasa Belanda disebut 'Zondag', bahasa Inggris disebut Sunday, di bahasa Arab disebut Ahad, begitu pula bahasa Melayu menyerap kata Ahad tersebut untuk menyebut hari Minggu, Bahasa Jepang menyebutnya sebagai 'Nichiyobi'. Lalu, dari mana kata Minggu didapat.
Remi Sylado dalam buku tersebut memberi teori bahwa asal kata Minggu yang paling dekat adalah kata 'Domingou' (bahasa Portugis berarti hari ke gereja atau hari untuk beribadat yang jatuh pada hari Minggu). Masyarakat lalu menyebut hari terakhir dalam satu pekan tersebut sebagai hari Minggu, yang berarti hari dimana para Orang Portugis yang berada di Nusantara zaman dulu berangkat ke gereja.
Sampai sekarang, kita menyebut hari tersebut sebagai hari Minggu. Dari penjelasan di atas, sebenarnya kita baru menyadari bahwa dalam penyerapan satu kata baru, tidak selalu sesuai dengan maknanya.
Meriam atau Kanon |
Jepang malah menyebut benda itu sebagai 'Kyanon', dan bahasa Jawa menyebutnya sebagai 'Lang' dekat dengan bahasa Melayu yang menyebut meriam sebagai 'Lela'. Bahasa Cina juga menyebutnya sebagai 'Kan Nong'. Masih dari buku yang sama, dikatakan bahwa kata Meriam adalah salah satu kata baku yang saat penyerapannya 'diduga' salah. Kemungkinan yang paling mendekati adalah "Maryam" atau 'Bunda Maryam/Bunda Maria'.
Portugis dengan ciri beragama Katholik sangat mengagungkan sosok ibu dari Isa Almasih atau Yesus Kristus tersebut. Persis seperti ketika dalam film 'Fatih', ketika seorang Muslim sedang menembakkan Meriam besarnya, ia berteriak 'Allahu Akbar!", nah, kira-kira kalau yang beragam Katholik berteriak apa?
Kalau saja dulu kita dijajah oleh orang Arab, entah apa nama Meriam itu? (ai/pojokseni)