Advertisement
Sumber : usedesign.vanart |
“Sang Mandor”
Karya : Rahman Arge
Sutradara: Heru subagiyo
Supervisi: Eko “Ompong” Santosa
Susannah Day
(Cuplikan Naskah)
Pemain :
Sang Mandor
Istri Mandor
Juki
Uduk
Poke
Rimba
SANG MANDOR : (MEROKOK, MELAMUN, BATUK-BATUK.)
Kapal-kapal datang dan pergi. Dan aku Cuma disini.
(TERDENGAR PELUIT KAPAL.)
Inikah akhir riwayatku? Sebagai Mandor? Sebagai Ayah? Sebagai Suami? Sebagai Laki-laki? Sebagai...Manusia?
BATUK-BATUK. IA BERUSAHA MELAWAN REMATIKNYA. IA MERANGKAK, MENCOBA BERGERAK KE JENDELA. MEMANDANG KELUAR. MASUK MULLI. ISTERI MANDOR.
ISTERI SANG MANDOR : MELETAKKAN GELAS BERISI AIR PUTIH DI MEJA.
Pak, saatnya minum obat. Jangan dekat-dekat jendela. Disitu banyak angin. Astaga, Bagaimana kau bisa sampai disitu?
SANG MANDOR : Berapa kali dalam sehari-semalam aku harus mendengar kata itu? Jangan! Jangan! Jangan ini! Jangan Itu!
ISTERI SANG MANDOR : Di situ banyak angin, pak.
SANG MANDOR : Kayak anak balita saja. Dituntun-tuntun.
ISTERI SANG MANDOR : Obatnya, Pak.
SANG MANDOR : BERTERIAK. Ya.
ISTERI SANG MANDOR : Sekarang.
SANG MANDOR : Iya.
ISTERI SANG MANDOR : Minum sekarang!
SANG MANDOR : Iya, iya, iya!
ISTERI SANG MANDOR : Obatnya saya bawa kesitu, atau, Bapak yang saya bawa kesini?.
Download Naskah Drama Sang Mandor DISINI
Download naskah drama lain DISINI
pojokseni.com