Beda Cara Penulisan Antara News dan Feature -->
close
27 July 2015, 7/27/2015 09:50:00 PM WIB
Terbaru 2024-03-16T12:18:11Z
Artikel

Beda Cara Penulisan Antara News dan Feature

Advertisement
Beda penulisan News dan Feature



Oleh : Teguh Wahyu Utomo


Dalam setiap publikasi, menulis news selalu berbeda dengan menulis features. Ada sejumlah perbedaan di antara kedua genre penulisan itu; karena memang masing-masing punya fungsi berbeda. Faktor-faktor yang menentukan perbedaan itu bisa dikatagorikan dalam: waktu, style penulisan, panjangnya, si penulis, dan penempatannya. Kalau masih ada perbedaan-perbedaan lain, itu bisa saling substitusi dengan yang di atas.

1. Waktu


  • Artikel news sangat bergantung pada waktu.

Artikel harus dirilis sesegera mungkin setelah terjadinya peristiwa, ucapan, kejadian, wawancara yang punya news value.

Misalnya; jika ada atlet yang memecahkan rekor dunia lari 100 meter, beritanya harus dikirim saat itu juga. Untuk koran harian, news tentang pemecahan rekor itu harus disampaikan pada penerbitan tersegera. Untuk media elektronik, news tentang itu bisa dinikmati konsumen saat itu juga lewat siaran langsung. 

Untuk media online, beda antara kejadian dan penerbitan hanya beberapa menit lewat breaking news. Kalau itu dirilis dua hari kemudian, itu tidak lagi disebut news alias beritanya sudah basi.

  • Artikel features sifatnya lebih timeless.

Karena tidak harus dibaca saat itu juga, maka artikel feature tidak harus disampaikan saat itu juga. Ini memberi waktu lebih longgar bagi para jurnalis untuk menulisnya.

Misalnya; kisah-kisah di balik pemecahan rekor itu layak menjadi feature. Profil tentang pelari itu, background kehidupannya, ketertarikannya, perjuangan hidupnya, dan lain-lain akan tetap mengandung kisah menarik untuk dibaca beberapa minggu atau bulan setelah pemecahan rekor itu. 

Artikel features relatif tidak pernah basi.

2. Style Penulisan

  • Artikel news ditulis dengan cepat sehingga menggunakan kata-kata yang singkat, sederhana dan efektif. Penulisan lebih fokus pada kata benda dan kata kerja, lebih tertata dalam bentuk subyek dan predikat, lebih banyak menggunakan kalimat yang straight forward, untuk menjelaskan kejadian beritanya.
  • Artikel features ditulis dengan lebih sasterawi. Kata-kata yang digunakan boleh berbunga-bunga, penuh warna dan penggambaran. Penulisannya lebih dikembangkan hingga ke kata sifat, gayanya bisa berkelok-kelok dulu untuk mencapai arah yang dituju.
  • Artikel news ditulis dengan pertimbangan informasi terpenting harus disampaikan sesegera mungkin. Karena itu, unsur kelengkapan berita (5W + 1H) jika bisa dimuat di dalam lead. Jika tidak bisa ya semuanya harus dimuat di lead dan di alenia selanjutnya. Artikel ini lebih menekankan pada unsur who dan what, lalu when dan where.
  • Artikel features ; 5W + 1 H disebarkan di seluruh tubuh berita –tidak harus di paragraf pertama. Artikel ini bertujuan memberikan informasi lebih luas dibanding apa yang tertera di permukaan news. Karena itu, feature lebih menekankan pada unsur why dan how dengan tetap mengandung unsur-unsur lainnya.
  • Artikel news disusun dalam bentuk piramida terbalik. Informasi terpenting atau terbaru diletakkan di bagian atas dan bagian-bagian yang hanya mendukung diletakkan di bagian bawah. Tujuannya; jika artikelnya terlalu panjang dan ruangnya tidak cukup, maka redaktur bisa langsung potong bawah tanpa kehilangan informasi terpenting atau terbaru.
  • Artikel features tidak harus disusun dalam bentuk piramida terbalik. Bisa juga dengan piramida bolak-balik, atau persegi panjang. Ini membuat redaktur tidak bisa sembarangan memotong artikel. Jika ingin memotong atau memperpanjang artikel, si redaktur sebaiknya berdiskusi dulu dengan si wartawan atau si penulis.
  • Artikel news menyampaikan informasi apa adanya. Kalau merah ya diungkapkan merah. Kalau panas ya diungkapkan sepanas apa. Kalau 5 juga dihitung sampai lima.
  • Artikel features biasanya mengandung pesan yang ingin disampaikan si penulis. Misal; si atlet pemecah rekor itu dulunya pecandu narkoba, maka si penulis bisa memanfaatkan kisah hidup si atlet untuk memotivasi para korban narkoba agar bisa meraih prestasi puncak.
  • Artikel news harus punya angle kuat.
  • Artikel features tidak harus punya angle kuat. Itu karena feature dibuat sebagai suplemen bagi news dan untuk membuat pembaca mendapatkan pendalaman berita.

3. Panjang


Tidak ada standar baku tentang panjangnya artikel news maupun artikel feature. Namun, umumnya, news ditulis lebih pendek daripada features. Dalam hal-hal tertentu, ada news bergaya blow-up yang sangat panjang. Kalau sekadar kira-kira, news bisa sepanjang 600 kata dan features bisa 2.000 kata atau lebih. News lebih pendek karena ditulis untuk memberikan ‘tonjokan’ sesegera mungkin. Features butuh lebih banyak kata karena tulisannya lebih mendalam dan lebih detail.

4. Penulis


Ada penulis yang lebih nyaman menyampaikan news pendek dalam beberapa menit, tapi harus bersusah-payah lebih dari satu jam untuk menulis dengan gaya prosa panjang. Sebaliknya, ada penulis yang lebih nyaman memproses kata-kata sehingga menjadi feature yang enak, namun sangat kesulitan membuat berita pendek.

Pembaca yang sudah sangat berpengalaman bisa merasakan apakah suatu news ditulis oleh spesialis feature atau apakah suatu feature ditulis oleh wartawan spesialis news. Mereka bisa merasakannya hanya dengan melihat paragraf pertama. Spesialis feature biasanya kesulitan menulis lead bagi news. 

Spesialis news bakal susah menyusun kalimat yang sasterawi di paragraf pertama. Yang bagus adalah penulis jago di news sekaligus di features.


5. Penempatan


Di koran, kita lebih sering mendapatkan suatu feature ditempatkan di posisi tertentu di antara banyak news. Koran tertentu bahkan memberi ciri khas dan alokasi khas bagi feature di antara sebaran news. Misalnya, Kompas bercirikan judul miring bagi feature dan Jawa Pos meletakkan feature di bagian paling bawah halaman. Di majalah dan tabloid, hampir semua isinya ditulis dalam feature (kecuali –kalau ada– majalah harian). Web, televisi, dan radio juga punya bagian-bagian tertentu untuk features.

Ads