Introducing : Artmosf, Dark Noise Ambient -->
close
15 February 2015, 2/15/2015 02:32:00 AM WIB
Terbaru 2015-02-14T20:25:03Z
Musik

Introducing : Artmosf, Dark Noise Ambient

Advertisement

PROLOG*
"Ia yang berhasil mengorganisasikan suara dan bunyi, ia yang musikal"

GENDHING merupakan ruang yang mempertemukan ide/gagasan dari proses dialektika dalam kerja kebudayaan, ruang itu seumpama kebun di tengah bebangunan gedung tinggi. Pertemuan yang berlangsung belum begitu lama, ketika  itu di tanggal 18 Agustus 2008, di Muara Enim, Sumatera Selatan, membicarakan hal-hal yang menarik, sesuatu yang patut dipelajari, dan diselami lebih dalam. Yang menarik dari pertemuan itu bahkan hingga kini daya tariknya belum juga usai disudahi, ialah batang tubuh kesenian. Cecabangnya yang kokoh, ranting-merantingnya yang julai yang menjulurkan bebuah ranum, memikat perhatian dan kehendak kekanak menggapainya, dan kadang-kala peringatan dan teriakan seringkali terdengar dari orang-orang sekitar yang merasa lebih mengetahui kenikmatan sekaligus asamnya buah tersebut. Demikianlah Gendhing, sebagai kebun bermain yang di dalamnya terdapat pelajaran-pelajaran penting, salah satunya pelajaran tentang musik. Ketika salah satu dari kami bertanya “Apakah musik itu?”, maka jawabannya mesti kami cari sendiri di dalam kebun tersebut.

ARTMOSF. DARK NOISE AMBIENT (DNA)

Jika musik berada dalam pakem yang definitif, maka kehendak melakukan pembebasan akan muncul dengan segera –hal ini mengacu pada pengertian dan praksis musik dalam aktifitas manusia (human activity). Pembebasan tidak bermakna penghancuran atas pakem secara total, melainkan spirit untuk beranjak dari zona nyaman yang sempit, yang mengharuskan segenap syarat-syarat tertentu. Tindakan inilah yang memberikan indikasi perusakan sebagai konsekuensi dari laku perlakuan atas bunyi dan suara. Lalu bermunculanlah sejumlah sikap dan sense musik yang bingar, gelap (dark), ambient, variatif, scamble, vague, noise, atau bahkan tanpa suara.  Barangkali Derida menyetujuinya sebagai laku dekonstruksi.

ARTMOSF –bukan sekedar medium/alat musik– pada prosesnya merupakan salah satu perwujudan dari  ide pembebasan –bisa juga keterbatasan– atas ruang bunyi yang berlapis-lapis; dari satu bengkel las menuju bengkel mobil; dari ruang bedah menuju dapur rumah makan; dan atau dari kamar mandi menuju ranjang dan nafas-nafas yang memburu di atasnya. Ia semacam ruang-ruang bunyi yang dikumpulkan ke dalam suatu kotak, setiap sentuhan –apalagi benturan–  akan mengeluarkan efek yang solid sebagai bunyi itu sendiri. Dan pengorganisasian bunyi inilah yang menjadikannya sebagai musik, bahkan bukan musik yang ideal.

Dari proses pembuatan. ARTMOSF, lahir dari keterbukaan atas bunyi, dirancang sejak November 2013 –Jeda sekitar 5 bulan– dengan perangkat seadanya, kemudian menjadi definitif –desain pertama– dan dimainkan pertama kali pada event metal di Tanjung Enim, Sumsel.  Lalu diantitesis kembali dengan beberapa kali perubahan isi dan bentuk yang lebih besar –bahkan dimungkinakan antithesis selanjutnya. Pada tahap apresiasi dan inisiasi, ARTMOSF berkolaborasi dalam kompilasi yang dikerjakan oleh Harry Rodeos Jr (Marrabu Caribe, Constanza, Dominican Republic) bersama beberapa musisi ekperimental dan sejenisnya yang lain dengan titel Los Caballitos. (Artmosf#4 --- Harry Rodeos jr. - bass, arrangement Studio MARABUcaribe, RODEOS). Kemudian dilanjutkan dengan kompilasi bersama Marco Antonio (OLEO, Orquestra Livre Experimental Organica, Brazil), OLEO (Orquestra Livre Experimental Orgânica) members: Nando Souza: saxophone; Romulo Alexis: trumpet; Jeferson Peres: drums Marco Antonio: bass / noise effects / fx synth; Reginaldo Rodrigues: handmade instruments / alaude; Vice Fiori: 5 strings violin FX / bagpipes: Special guest: Alexei Borisov (ASTMA, Rusia): guitars; Olga Nosova: vocals and percussion.  Dan saat ini sedang dalam proses pengerjaan kompilasi yang ke-2 bersama Marco Antonio, Romulo Alexis, Jesus Cremoso, Shirin, Das Buch, Jefferson Peres (Anoia, Oleo, & Chademolusco, Brazil) dan rekan-rekannya dengan title Psychoacoustics yang akan dirilis pada 20 Februari mendatang.

Proses dialektika ARTMOSF tersebut masih merupakan suatu gerak ringkas yang terbatas, alasan inilah yang menjadi kehendak untuk melakukan show up ke beberapa derah yang memungkinkan perjumpaan dan komunikasi dengan kalangan yang melirik atau berada dalam arus pembebasan yang solid.


Dengarkan musik eksperimental Artmosf disini >> https://soundcloud.com/marabucaribe/fikri-ms-rodeos-los-caballitos

Atau saksikan videonya dibawah ini :



* By Fikri MS (Sanggar Gendhing, Muara Enim, Sumatera Selatan)

Ads