Advertisement
Cerbung canda ala Bengkulu
Oleh : Ardi Salman*
Episode 5 : PENERAWANGAN PENDEKAR SUGI MERAH.
Malam itu kabut menyelimuti Kota Rimbo Bujang Puncak Gunung Kaba, memutih,tertutup awan. Suara Lolongan Monyet terdengar sayup-sayup dari kejauhan saling bersahutan, Sinar bulanpun menyirami desa,hutan,sawah dan parit-parit disepanjang Mushola IKM. Parit yg menembus desa sejak dari kaki Gunung Kaba ke Tl.Benih. Parit ini dinamakan oleh penduduk desa dengan nama Siring Pak Mu'in.
Di ujung Parit nampaklah tumbuh sebuah pohon besar. Pohon Beringin yang sudah sangat tua. Pohon Gagah yang menambah Angkernya Desa Lubuk Tajangkang. Bila malam hari Penduduk desa takut melewati parit ini.
"Banyak Penunggunya" Kata orang-orang Desa.
Batang tersebut memang angker dan membuat bulu kuduk merinding bila memandangnya,apalagi dimalam hari. Batang yang diberi nama BATANG PAK JAMBI oleh Penduduk desa. Konon asal nama pohon tersebut adalah karena di bawah pohon ada sepasang suami-istri yang tinggal di situ. Mereka membuat gubuk dan membuat kolam ikan. Mereka berasal dari Pedalaman Jambi. Mereka berdua sangat disegani di Dunia Persilatan, mereka adalah Pendekar dengan gelar "SEPASANG PENDEKAR KELAMBIT". Yang perempuan bernama Tek Saruban dan yang laki-laki bernama Mang Sadut.
Mereka adalah suami-istri yang mempunyai ilmu silat yang cukup tinggi dan tenaga dalam yang dahsyat. Tek Saruban terkenal dengan gelarnya Pendekar Sugi Merah, dan Mang Sadut terkenal dengan gelarnya Pendekar Sengkuit Terbang. Malam itu mereka berdua nampak sedang santai di ruang tengah, nampaknya baru selesai makan malam. Terlihat dari bekas makan mereka,piring-piring kotor masih di atas meja. Terlihat pula sisa-sisa tulang-belulang di atas piring, entah apa menu mereka tadi.
Mari kita simak saja percakapan mereka, untuk mengetahui apa lauk mereka.
"Bang Sadut, enak dak masakan adek, Bang?" Kata Tek Saruban manja.
(Bang Sadut, Enak tidak masakan adek, Bang?)
"Uiiih...uweeeenak nian Dek,apolagi gulai LABI-LABInyo. lah lamo nian Abang idak makan Labi-labi,..apolagi ado raso Asam-asamnyo dikit." Jawab Mang Sadut sambil mencukil-cukil giginya sama ujung sengkuitnya, senjata
andalannya.
"Apo Bumbu yang Adek masukkan ke dalam gulai labi-labi tu ??" Tanya Mang Sadut penasaran.
"Ooo ituu..itu bukan bumbu Bang,tapi itu Sugi adek, Adek dak sengajo nguap lebar-lebar waktu ngacau gulai, Adek dak sadar kalau ado sugi di mulut Adek, yaa jatuhlah nyo ke dalam gulai. Adek aduk ajo lagi daripado dibuang,..yo dak Bang?'" Jawab Tek Saruban
"Apooo..!!" Mang Sadut kaget dan melompat,
"Jadi...jadii yg raso asam-asam dikit tu Sugi Kau yo??!" Tanya Mang Sadut marah.
'Jangan marah dulu lah Bang...kan Adek idak sengajoo..."
"Kalau idak mikir kau ko lagi Hamil,,lah ambo sait mulut kau yang Besugi tu..." Bentak Mang Sadut sedikit geram.
Hmmm..ternyata Tek Saruban lagi HAMIL!!! Waaah..siapalah anaknya yaa? Laki-laki apa Perempuan? Lagi asyik-asyiknya pembaca berpikir,tiba-tiba sesosok bayangan muncul dari luar halaman Dia langsung menuju gubug Sepasang Pendekar Kelambit.
"Mang..mang.."!! "Tek..Tekk..." Suara orang yang baru datang tersebut memanggil.
Namun belum juga ada balasan dari dalam rumah,Lalu..
"Mang..mang...Tek..Tekk..Mamang Tek..!!" Suara orang tadi terdengar lagi.
"Hoi,apo kecek kau tu, mencarut-carut kau dimuko rumah Amboo?" Jawab Mang Sadut sambil keluar dengan menghunus Sengkuit di tangan..Tak tinggal diam
Pendekar Sugi Merahpun menyusul menghampiri. Tamu tersebut jadi tersentak, melihat tuan rumah keluar marah-marah sambil bawa
Sengkuit (Arit bahasa Indonesianya).
"Ambo Co'ut Mang, Maaf Mang,Ambo bukan mencarut tadi...tapii ambo manggil-manggil Mamang kek Etek,..kalau dak cayo tanyolah kek Pembaco tunaa.."
"Hmmm yolah,kau ruponyo 'ut,,ado apo kau malam-malam ke siko, ado perlu penting apo cuma main bae??" Tanya Mang Sadut
"Ado perlu penting Mang". Kata Dt Co'ut singkat.
"Masuklah dulu kalau cak itu,dak elok ngobrol di depan..klak kecek orang kau nagih hutang pulo".. Ajak Tek Saruban
Maka masuklah mereka ke dalam gubug,dan Dt Co'utpun menyampaikan maksud kedatangannya.
"Ambo nak mintak tolong kek Etek Soruban,semalam Ayam Ambo dicilok orang dalam kandang, Ayam Hitam pulo lagi.Yang pernah Mang Sadut tengok dulu di rumah Ambo tunaa Mang.." Kata Dt.Co'ut menjelaskan.
"Haa..yg hitam polos tuu?? Yang serbo Hitam tuu??!!" Tanya Mang Sadut sambil melotot.
"Iyo Mang, makonyo Ambo sakit hati nian kek Maling tu,ambo nak mintak bantuan Etek Soruban,tolong tengokkan siapo yang nyilok ayam ambo tu"
"Kalau dapek nak ambo plitukkan bututnyo tu, tengoklah"!! Kata Dt.Co'ut geram.
Sesaat suasana hening...tak ada suara yang terdengar... Dt.Co'ut menunggu dengan cemas, Mang Sadut berpikir sambil usap-usap dagu, dan Tek Saruban menahan nafas,lalu mengunyah-ngunyah sugi yang sudah memerah di mulutnya.
"Uuuhff...waii kalau cak itu critonyo kelah kito tengok kini jugo,...kau Co'ut ikut Etek ke luar!!" Ajak Tek Soruban yang langsung melompat ke luar gubug.
"Kini,kau ambik air kolam tu,,masukkan ke dalam baskom iko," Kata Pendekar Sugi Merah sambil menyerahkan Baskom Hitam, bekas tempat makanan Bebek yang mereka pelihara. Mereka memang banyak memelihara ternak,ada Bebek,ayam,itik dan Angsa.
Lalu dengan cepat Dt.Co;ut mengambilkan air kolam dan diletakkan di tengah halaman rumah.
"Iko Tek airnyo" Sambil melangkah mundur beberapa langkah, Dt.Co'ut kelihatan gusar.
"Jangan mundur kau 'ut.. kau dkek baskom tu diam...dah tu masukkan sugi Ambo ko ke dalam baskom tu...Cepeek!!" Kata Tek Soruban lantang
Dt.Co'utpun mengambil sugi yang telah memerah yang sejak selesai makan malam tadi dilumat-lumat oleh Etek Soruban.
"Kacau langsung 'Ut...ke arah kiri tigo kali!!". Dt.Co'ut tak bisa menolak,walau agak jijik karena bekas tempat makan bebek dan air kolam,ditambah sugi pulaa. Nampak beban berat tersirat di wajah Dt.Co'ut.
"Dah,awas kau.menjauh ke situ,melekok ke Batang Beringin besak tu..!!" Kata Tek Soruban tegas.
Tek Sorban orangnya memang tegas dan mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Dia mendekati Baskom tadi,duduk bersila di depan baskom, memandang ke arah Puncak Pohon Beringin Batang Pak Jambi. Lama,.sambil komat-kamit.
Nampaknya Tek Soruban sedang merapal mantera-mantera, setelah beberapa sa'at lalu...
"Puih..puih...puihh." Tek Soruban meludahi air dalam baskom tadi dengan menyertakan tenaga dalam yang Dahsyat.
Air bergetar hebat,berputar dan berbuih. Mengeluarkan bau aroma menyengat. Lalu diapun berucap,
'Ke siko kau Co'ut, cepek!!"
Dt.Co'utpun mendekat.
"Duduk Jabua!!...kauu.... maso ambo duduk, kau tegak??!!"
"Iyoolah weii...crewet nian gaek ko" Bisik Dt.Co'ut dalam hati..
Setelah duduk,maka dengan gerakan tiba-tiba Tek Soruban mengambil air dalam baskom dengan tangannya dan membalurkan ke wajah Dt.Co'ut
Dt.Co'ut tak bisa mengelak,air membasahi seluruh wajah dan pakaiannya.
"Bleb-bleb...gleg...gleg...mmmbbb ...bbmmm"
Hanya suara rintihan saja yang keluar dari mulut Dt.Co'ut.
"Iko syaratnyo,biar penengok_an Ambo bisa tembus ke rumah kau,biar pacak Ambo nengok langsung wajah orang yang maling ayam kau,ngerti!!!"
"I.i..iyyoo Tek...aa..aambo maklluum.brrrrr" Kata Co'ut kedinginan.
Sesa'at Pendekar Sugi Merah memejamkan matanya ,duduk bersila, kedua telapak tangannya ditutupkan dimata. Dia menahan nafass lagi. Kali ini agak lama dia menahan nafass,Lalu...
"Uuuaaaahhhhhff....haah...haah...ouufh..Preet.." Suara keluar dari mulut dan buntut,alias kentut.
Kedua tangan yang menutup matanya pun dibuka secara tiba-tiba, sambil berkata.
"Ciluuub...baa!!"
"Hmmm nampak sudah ujud orang yang nyilok ayam kau 'ut. Lanang iko kalau dak salah anak murid Dt.Nizar..." Tek Soruban menjelaskan.
"Hah!!,...sss siii apoo....Anak murid Dt.Nizar??" Sambung Dt.Co'ut terkejut
"Iyo,lanang ko ciri-ciri badannyo pendek,mato bulek,idung pesek, itam kalek, bejerawek.kadang-kadang acok gelak dewek...samo kek Pembaco tuna"
"Ambo pernah nengoknyo maling ikan kami, tapii ambo kejar idak dapek, larinyo cepek nian.. Nyo ado ilmu CICAK KIBIN,..memang payah nangkoknyo"
Mang Sadut dan Co'ut diam membisu. Mereka nampak memutar otak, mencari Solusi.
"Pokoknyo Ambo dak mau tau Tek,..Ambo harus ke situ..Ambo nak buek pelajaran kek lanang tu, siapo tau itu memang perintah Dt.Nizar nian"
"Sabar...sabar.. kau idakkan mampu menghadapinyo, senjato tobo tu padek-padek nian tau kau dak...BATU..!!"Kata Tek Soruban.
"Kalau cak itu ambo mintak tolong, Etek kek Mang Sadut ikut bantu ambo, kito ke rumahnyo kini,kelak ambo kasih Etek ikan Palak Timah sebaskom.
"Basing bae kau 'Ut,hari ko lah tengah malam, bisuk bae kito ke situ, kini tidurlah dulu kau di siko." jawab Mang Sadut
Akhirnya merekapun masuk ke dalam gubug,pergi istirahat,sambil menyusun strategi
(Bersambung)