Advertisement
Oleh : Rudi Habibie
(rudi_habibie@yahoo.com)
Pahlawan bangsa Indonesia sebagai para pejuang pendahulu tuk kemerdekaan memang selalu terkenang. Walaupun tak semua warga Indonesia mengenal para pahlawannya. Maka dari itu perlu adanya pengenalan para pahlawan Indonesia, karena dengan jasa mereka Indonesia bisa merdeka dan dapat menikmati mulianya pendidikan.
Entah banyak atau sedikit orang yang mengenal Hasyim Asy’ari, yang pasti beliau adalah ulama’ dan pahlawan Indonesia. Dengan kegigihan dan segala kerja keras, sosok yang biasa dipanggil Kyai Haji Hasyim Asy’ari ini mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ilmu, terlebih pendidikan. Selain itu, beliau adalah sosok penting dalam terwujudnya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Saya menyebut Sang Hasyim Asy’ari, oleh sebab beliau adalah orang yang luar biasa dan mulia kedudukannya. Karena sosoknya adalah ulama’, guru, pahlawan, pejuang, aktivis, orang tua bagi siapa saja. Mengayomi para santri, mendidik masyarakat, melawan penjajah untuk kemerdekaan, mewujudkan dengan segala kerelaan demi tercapainya negara Indonesia untuk rakyat Indonesia.
Sebutan maha guru juga disandang oleh Kyai Hasyim Asy’ari, di kalangan pesantren dan “nahdliyin” biasa dijuluki dan dipanggil dengan sebutan “Hadratus Syeikh”. Panutan untuk sebuah kealiman dan figur untuk aksi kecintaan terhadap Indonesia. Kealiman yang ditunjukkan oleh sebuah perjuangan dalam membela negara tercinta Indonesia. Bukan malah merusak kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) seperti yang sekarang banyak dilakukan oleh para pengaku pejuang islam. Agama islam yang diturunkan di negara Arab sebagai alasan kebanyakan orang untuk memporak-porandakan keutuhan Indonesia, apalagi dengan merubah ideologi bangsa, tentu hal ini tidak sesuai dengan cita-cita para pejuang negara kita tercinta ini. Bahkan mereka membunuh para orang yang mereka anggap kafir, padahal nabi Muhammad sebagai Rasulullah tidak pernah membunuh secara semena-mena. Para sahabat pun dalam melakukan dakwah tidak pernah separah binatang dalam berkelahi berebut kekuasaan.
Sudah saatnya kita sebagai bangsa Indonesia yang sudah dianggap merdeka, kembali berusaha meraih kemerdekaan yang hakiki di mata diri sendiri dan negara lain. Dalam arti meniru para pahlawan dalam berjuang dan salah satu sosok pahlawan ulama’ kita KH. Hasyim Asy’ari yang mementingkan pluralisme, selalu toleransi terhadap semua golongan, agama, ras sehingga rakyat Indonesia mengalami keutuhan dan kesatuan, dan dengan terwujudnya hal itu maka masyarakat Indonesia akan hidup berdampingan dengan aman, tenang, damai tanpa pertarungan, tenang tanpa pertengkaran yang tak kunjung usai.
Sebagai penerus perjuangan nabi Muhammad sholallahu’alaihi wassalam, KH. Hasyim Asy’ari terbukti mampu mengislamkan rakyat Indonesia, dan kini dapat dilihat bukti nyatanya yaitu orang islam adalah mayoritas di negara Indonesia ini. Ulama’ yang lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini telah berjasa dalam proses pendidikan dan keutuhan umat Indonesia. Karena pesantren hasil kerja kerasnya yaitu “Pondok Pesantren Tebu Ireng” telah menjadi kiblat pesantren dan pendidikan di Indonesia.
Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari sebagai orang yang ahli dalam bidang pengetahuan agama islam adalah tokoh yang sangat berperan dalam pemikiran pendidikan agama islam. Dimana hasil dari pendidikan itu sendiri adalah persoalan tentang pembentukan akhlak, keilmuan, dan sebagainya. Beliau mampu merubah masyarakat Indonesia menjadi manusia yang kenal secara mendalam tentang agama islam dan tuntunan-tuntunannya.
Ketika menjadi seorang pemimpin, KH. Hasyim Asy’ari mampu memposisikan dirinya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh umat. Beliau memimpin pesantren secara formal, mengajar para santri atau para pencari ilmu, mengembangkan institusi pondok pesantren. Dan di masyarakat beliau membaur dengan orang-orang untuk melakukan dakwah tentang keislaman. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami wawasan agama islam sehingga pemikiran untuk pendidikan akan mengalami peningkatan menuju ke arah yang lebih baik.
Pendiri “Nahdlatul Ulama’” ini secara tidak sadar telah menyisipkan nilai-nilai pendidikan, agama, toleransi, perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Sampai saat ini pun organisasi tersebut tak akan pernah mati dan merupakan benteng terkuat akidah kecintaaan rakyat Indonesia. Tentu dengan tidak merendahkan agama-agama selain islam, karena negara Indonesia adalah milik rakyat Indonesia.
Sehingga sebagai pahlawan Indonesia, KH. Hasyim layak mendapatkan gelar lebih. Karena melihat berbagai jerih payah yang telah dilakukan. Melawan penjajah, memberantas kebodohan, mengayomi seluruh umat, hal tersebut dilakukan karena beliau sangat cinta terhadap Indonesia. Sebagai penerus bangsa, sudah pasti kita harus meniru dan meneladani sikap beliau. Kerja keras tanpa merintih, loyalitas tanpa pamrih, dan do’a kuat tanpa letih.