Advertisement
pojokseni.com - Sebelum membahas tentang Ninja Bersarung, tokoh dalam novel Pencuri Hati**, beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan pembacanya pada saya, adalah :
1. "Kenapa covernya membuat asumsi pembaca bahwa ini novel teenlit, tetapi ternyata isinya adalah kisah tentang kawanan pencuri, tekhnik mencuri, kehidupan di penjara dan perkelahian (yang jelas tidak sesuai untuk remaja)?"
2. "Kenapa Ayub dan Kundru tidak dibahas secara mendetail, tentang asal-usulnya, termasuk darimana mereka belajar berbagai tekhnik untuk mencuri itu?"
3. "Sayang sekali, kenapa masa-masa dipenjara malah di skip seperti itu, padahal ada banyak yang ingin mengetahui bagaimana kehidupan dalam penjara?"
4. "Cerita akhirnya seperti dicepatkan saja, jadi malah tampak menggantung, apa anda terburu-buru menyelesaikan novel ini,"
5. "Sinopsis dibelakang Novel kok tidak sesuai dengan ceritanya?"
6. "Kenapa memilih judul "Pencuri Hati" bukankah judul itu sudah terlebih dahulu dijadikan judul lagu?"
Saya akan menjawab rentetan pertanyaan tersebut lewat ulasan berikut ini. Sebelumnya, terima kasih bagi yang sudah membeli dan membaca novel ini.
Untuk masalah cover, itu bukan "urusan saya". Yah, bisa saya katakan bahwa tim lay out cover ini menyesuaikan bentuk cover dengan visi dan sasaran penerbitnya. Kebetulan, saya mengirim naskah tersebut ke Kinomedia writers. Penerbitnya adalah "Rumah Oranye" yang bekerja sama dengan Kinomedia Writers, jadi sasaran pembelinya adalah remaja, itulah kenapa covernya didesain khusus untuk menarik para remaja. Tapi, bukankah kita jangan menilai buku dari sampulnya? Hal yang sama berlaku pada sinopsis yang terletak dibelakang Novel. Jelas, tujuannya setali tiga uang dengan covernya.
Pemilihan judul, sebenarnya judul pertama dari Novel ini adalah "Ninja Bersarung" (ssst, ini rahasia!). Hanya saja, oleh editor dirubah judulnya menjadi "Pencuri Hati" untuk keperluan marketing. Judul yang saya pilih pertama, dinilai tidak menarik minat pembaca. Saya setuju saja dengan judul "Pencuri Hati", toh ada kalimat yang dikatakan Ayub dalam hati : "Tenang saja, kali ini saya akan kembali mencuri, tetapi yang akan saya curi adalah hatimu!"
Terakhir, beberapa pertanyaan lainnya akan terjawab juga. Karena jawaban dari pertanyaan itu sudah berada didalam draft novel yang lain. Ada dua draft novel saya selanjutnya yang saya beri judul awalnya (tidak tahu nanti bila sudah dirubah kembali) "Diary si Pencuri Hati" yang akan mengisahkan asal-usul, dimana para kawanan Ninja bersarung belajar tekhnik mencuri, hingga akhirnya mengapa mereka menjadi pencuri.
Satu lagi, judul awalnya adalah "Pencuri di Balik Jeruji" yang mengisahkan kisah mereka didalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) dari awal masuk hingga mendapat amnesti penuh. Draft yang kedua ini pasti akan menarik bagi pembaca yang tidak pernah masuk penjara, tetapi ingin tahu kehidupan didalam penjara.
Kenapa harus dipisah menjadi tiga novel ? Simpel saja, sudah 303 halaman digunakan untuk menceritakan kisah cinta "Ninja Bersarung" dalam novel "Pencuri Hati". Kalau digabung semua, waw bisa seribu lembar totalnya!
Terima kasih sudah mau membaca novel saya dan juga membaca posting saya ini. Kalau belum baca, novel "Pencuri Hati" ditemukan di Gramedia kota anda.
NB : Tentang Adhyra Irianto dan "Pencuri Hati"-nya bisa dilihat disini >> KLIK DISINI