Menakar Selebritis dalam Panggung Politik (2) -->
close
08 August 2014, 8/08/2014 02:06:00 AM WIB
Terbaru 2014-08-07T19:14:15Z
Artikel

Menakar Selebritis dalam Panggung Politik (2)

Advertisement
Sumber gambar : Acehterkini.com

OLEH : AHMAD MUSTA'ID
(AHMADMUSTAID@GMAIL.COM)

Motif Partai Politik

Selain peluang besar mendulang suara dengan popularitas yang dimiliki selebritis, motif partai politik dalam meminang para selebritis juga menyangkut hemat anggaran kampanye. Dengan popularitas yang dimiliki selebritis, partai politik tidak perlu mengeluarkan anggaran banyak untuk mengenalkan jagoannya. Nama dan wajah mereka sudah dekat dengan mata masyarakat. Ritual kampanye tak perlu menjebol modal yang tak sedikit. Mereka hanya perlu sudi mendatangi kampung-kampung, pasar-pasar dan tempat keramaian lain guna meraup simpatisan rakyat.

Berdalih penghematan dana kampanye, menempatkan selebritis pada jajaran jagoan adalah pilihan. Ini adalah konsekuensi yang harus dibayar dari mahalnya mitos demokrasi. Akhirnya, kaum selebritis yang tekenal dengan hedon, mendapat tempat di kursi rakyat dan menjadi pemimpin. Hanya bermodal percaya diri dan popularitas, selebritis tanpa sungkan maju dalam pertarungan kendati masih disangsikan kualitasnya. Kalau memang ini tuntutan politik dan demi menghemat biaya kampanye, hendaknya dipilih para selebritis yang memiliki kemampuan unggul secara akademis. Kualitasnya pun perlu diasah lagi jika ingin mewakili rakyat. (M. Abdillah Badri, 2012:328)

Tapi ada yang menarik untuk disimak, kita tahu selama ini, kebanyakan para artis yang dipinang oleh Parpol hanya dijadikan sebagai wakil Gubernur atau pun wakil Bupati. Sebut saja Dede Yusuf (wakil gubernur Jawa Barat), Diky Ginanjar (wakil bupati Ciamis), dan Rano Karno (wakil bupati Tangerang). Entah motif apa, tapi realitas ini menunjukkan adanya keraguan Parpol akan kemampuan para selebritis dalam mengelola pemerintahan. Mungkin benar, para selebritis hanya dijadikan sebagai tumbal untuk mendulang suara “calon sesungguhnya” dari partai politik pengusung. Ibaratnya semacam hanya sebagai pemanis, selebritis berperan sebagai usaha untuk mendatangkan semut. Popularitas selebritis pun laku habis dikerumuni rakyat.

Baca selanjutnya di >> Menakar Selebritis dalam Panggung Politik (3)

Ads