Advertisement
Sebelumnya, kita sudah membahas penataan panggung teater dari segi Komposisi lantai dan Blocking. Bila belum membaca bahasan penataan panggung teater bagian pertama, dapat membaca disini >> Penataan panggung teater bagian 1
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang Penghayatan panggung dan dasar-dasar menata pentas.
1. Penghayatan Panggung
Semua unsur-unsur pementasan drama (Unsur-unsur pementasan drama lihat di Sini) harus dipadu secara serasi untuk membentuk pementasan yang baik. Keserasian dihitung dari keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur pementasan drama diatas panggung. Berarti, untuk memulai penataan, harus dimulai dengan penghayatan. Penghayatan yang mendalam dilakukan terhadap naskah dan bayangan panggung. Tujuan dari penghayatan panggung adalah menemukan ide, bagaimana memadukan seluruh unsur-unsur pementasan drama dengan baik. Sehingga yang tampak di pentas betul-betul bisa menyampaikan isi naskah pada penonton.
Langkah kerja :
- Membaca naskah, setelah itu tarik penggambaran umum naskah terhadap penyusunan panggung dan unsur-unsur pementasan drama lainnya.
- Menginterpretasikan naskah, dengan kata lain mempelajari naskah secara mendalam. Hasilnya, kita akan menemukan dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam pementasan drama secara detail.
- Menghayati, berarti menggabungkan pemahaman atas unsur-unsur tadi menjadi satu kemungkinan pertunjukan. Tahap ini disebut juga penyusunan konsep.
- Keempat mengekspresikan hasil pemikiran keatas pentas, sehingga lahirlah pementasan yang indah dipandang penonton, serta tersampailah pesan-pesan dari naskah drama terhadap penonton.
Untuk mencari naskah-naskah drama, dapat klik link download diatas. (atau klik disini)
2. Dasar-Dasar Menata Pentas
Menata pentas berarti menampakkan satu suasana tertentu dalam naskah keatas pentas. Dengan kata lain, apa saja yang terlihat secara visual diatas pentas, berarti terdapat didalam naskah. Tentu saja, konsep yang digunakan adalah konsep sutradara. Oleh sebab itu, meskipun naskah yang sama, bisa jadi pementasannya berbeda, dikarenakan perbedaan pandangan seorang sutradara dalam mengonsepkan pertunjukan.
Dalam dasar-dasar menata pentas, ada beberapa hal yang akan dilakukan :
1. Merencanakan Dekorasi Set.
2. Menentukan make up pemain/aktor
3. Menata Pakaian
4. Mengatur tata cahaya
5. Penempatan pemain.
Dalam mengatur tata cahaya, yang diperhatikan adalah bagaimana pemanfaatan cahaya itu sehingga sesuai dengan cerita. Tak jarang, dalam sebuah naskah itu sendiri sudah meletakkan dasar-dasar tata cahaya yang harus diberikan. Bila tidak, maka sutradara dibantu dengan tim lighting harus bekerja sama memanfaatkan cahaya, berdasarkan naskah. Sedangkan untuk penempatan pemain, sudah dibahas sebelumnya dalam komposisi lantai dan blocking.
Bila ingin mengutip sebagian atau keseluruhan artikel ini, harap menuliskan sumber : www.pojokseni.com