Advertisement
Teater Senyawa (bag. 1)
Konsep Dasar:
Kita Bekerja, Kita Berkarya, Kita Senyawa!
Apalah arti sebuah nama? berbagai alasan yang kadang terkesan filosofis dengan panjang lebar akan memaparkan arti dari sebuah nama. Termasuk untuk Sanggar Teater Senyawa (STS) yang sedang dikonsepkan untuk tegak dalam waktu dekat ini. Bila diizinkan untuk berfilosofis, maka ungkapan "senyawa" akan memberi semacam blueprint konsep bagi pembaca; Satu nyawa atau mungkin sekumpulan nyawa yang disatukan. Sebenarnya, untuk sementara bisa dikatakan itulah konsep dasar dari STS ini. Untuk sementara, bisa disimpulkan sekumpulan orang (nyawa) yang berkumpul (disatukan) untuk kepentingan satu hal (satu nyawa).
Kepentingan?
Kami punya beberapa kepentingan, yakni hidup dan harga diri. Hidup, karena meski berbentuk sanggar seni teater kreatif, tujuannya jelas untuk menghidupi. Sebabnya, berdirinya Sanggar ini didasari atas keinginan memberi kemampuan, peluang dan pengalaman bagi anjal (anak Jalanan) disekitaran RL. Selanjutnya, sanggar ini diperkuat oleh puluhan anak jalanan dan anak teater, sehingga jangan salahkan kami bila sanggar ini muaranya ialah untuk mempertahankan hidup.
Harga diri, karena kami berpijak di tanah air Indonesia. Dikhususkan lagi, Provinsi Bengkulu. Dikerucutkan lagi, Kabupaten Rejang Lebong. Indonesia, Provinsi Bengkulu dan Rejang Lebong, memiliki adat, kebiasaan daerah, kebudayaan, kesenian daerah dan kekayaan alamnya. Secara jujur, dimana bumi kami pijak disitu tingginya langit kami junjung. Dengan kata lain, adat, kebiasaan daerah, kesenian daerah dan kekayaan alam tersebut adalah harga diri kami!
sebuah konsep dasar sudah dipatenkan, kemudian mengapa wajah Teater senyawa ini kontemporer. Kami tidak ingin "mengkaplingkan seni" menjadi seni tradisional dan kontemporer. Alhasil, kami biarkan senyawa-senyawa itu digabungkan di "laboratorium" kami. Bereksperimen agar kesenian daerah menjadi sebuah tontonan yang kontemporer kami sebut sebagai "bekerja". Kelanjutannya, hasil eksperimen itu yang kami sebut sebagai "berkarya". Dengan wajah yang lebih eksperimental kami menyebut diri kami sebagai "Senyawa".
Hanya sebuah kebetulan saja, karena tidak diperkirakan sebelumnya bahwa kepentingan STS ini; hidup dan harga diri, akan selalu berhubungan dengan kata "senyawa".
Kepada semua pihak yang telah membaca tulisan ini, kami sangat berharap dukungan untuk berdirinya Teater Senyawa.
oleh : Teater Petass
www.teaterpetass.com