Advertisement
bulan itu tak lembut,
ia bopeng-bopeng, tapi ia penuntun jalanku
bintang tak segemerlap yang
terbayang, jutaan kilo jarak memisahkan, tapi ia mikailku
ia langit saat dengan tangis aku pamit dari rahimnya mencium dunia,
ia tak keras dan kuat bak matahari, tapi ia jibrilku, ia tak terang dan berapi,
tapi nyanyinya bagai daud menusuk hati, hingga air berhenti mengalir
senyum itu akan terus melengkung,
sampai izrail datang pun kan tetap melengkung
Curup, hari ibu,
penghujung 2011
(Ditampilkan Teater Petass dalam acara Hari Ibu)