Advertisement
Ephemeral Dendam Yang Tak Sudah
beratus tahun sudah, berlalunya kisah
ketika cinta sepasang manusia, dipisah dengan terpaksa
sepasang kekasih yang memadu di perjalanan kalbu
dipilu haru, sayat-sayat sembilu
mereka memilih mati bersama
berharap cinta abadi di alam baka
tangis terus meringis terus mengalir
leleh-leleh dipipi, laksana bongkah-bongkah es di utara yang mencair
sebagai tanda, tepat setelah kematiannya
banjir bandang menerpa membalas dendam yang tak sudah
danau yang indah akhirnya terbentang
indah, namun melukiskan air mata yang berlinang
ratusan tahun kembali berlalu
kisah cinta mereka hanya tertulis di kitab lusuh
ratusan insan memadu kasih dipinggir danau
ingatkah mereka tentang kasih yang galau?
Bengkulu,(di tepi danau dendam tak sudah) 2010
NB : Puisi ini ikutserta dalam Festival Bentara Budaya 2011 di Bali, selain itu beberapa kali dibacakan oleh anggota Teater Petass di beberapa Event, terakhir