Advertisement
Stars and Rabbit |
Ketika kreativitas seni berbicara banyak, maka sebuah pertunjukan akan begitu memukau dan mengesankan. Stars and Rabbit, duo yang beranggotakan Elda dan Adi Widodo telah memulainya. Sebuah pertunjukan memukau dari sebuah lagu, dengan konsep kadang surealis, kadang simbolis dan berbagai jenis pertunjukan yang diusung mereka, lebih mirip pertunjukan teatrikal, ketimbang konser musik. Tapi hasilnya, mereka tampil beda dan memukau.
Elda dan Adi Widodo, Stars and Rabbit |
pojokseni.com – Stars and Rabbit sudah menjadi tidak asing bagi pecinta musik Indonesia. Duo indie beraliran pop folk satu ini mungkin jarang terdengar di blantika musik tanah air, bila dibandingkan dengan musik yang sedang mainstream di Indonesia saat ini. Tapi, setelah mendengar lagu mereka yang berjudul "Worth It", penulis langsung jatuh cinta pada duo ini. Grup ini dibentuk oleh Elda Suryani (vokalis) dan Adi Widodo (aransemen gitar) di Yogyakarta pada tahun 2011 silam. Elda, Mantan vokalis "superband" eVo, tentunya masih Anda ingat suara khas dan aksi panggungnya yang liar, bertemu dengan Adi Widodo yang aransemen gitarnya meneduhkan. Komposisi yang unik dalam pembentukan duo ini.
Artikel Berkaitan : Mengenang Evo Band, Raksasa yang Hilang Setelah Satu Album
Segera setelah terbentuk, mereka menelurkan single pertama, yaitu “Worth It”. Dari single itulah Stars and Rabbit muncul dan mencuri perhatian. Baru kemudian, beberapa lagu dilempar ke publik dan berhasil memikat para penggemarnya, seperti “Like It Here” ,“The Haouse” , "Man upon the hill" , “ Rabbit Run” dan "You Were The Universe" yang semuanya sangat enak didengar.yang patut diancungin jempol adalah Semua lagu dan rekaman murni dibuat oleh mereka sendiri. Mungkin hal inilah yang membuat karya mereka sangat idealis dengan gagasan mereka tanpa dicampur dengan kepentingan rumah produksi di dalam karya mereka.
album Stars and Rabbit |
Sejauh ini, Stars and Rabbit baru meluncurkan 1 album yang berjudul Constellation dan berisi lagu-lagu yang telah disebutkan sebelumnya. Setiap karya mereka dijamin dapat memanjakan telinga anda yang telah jenuh dengan musik tanah air yang mulai terasa monotone dan cenderung ikut arus pasar. Untuk Vidio Clip , penulis sangat mengapresiasi video clip yang mereka buat, karena Duo satu ini cenderung menggunakan konsep teaterikal dalam penggambaran Video klip mereka. Lihat saja lagu berjudul The Haouse yang mengusung konsep surealisme didalamnya dan Man upon the hill yang juga banyak menyiratkan simbol di dalam video klip mereka dan hasilnya luar biasa!
Telinga dan mata Anda pasti akan merasa puas dengan karya seni yang telah mereka ciptakan. (its/pojokseni)