Advertisement
pojokseni.com - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang diwakili Suburhan, resmi membuka Gampong Teater Aceh 2017 Rabu malam (11/10/2017) di Pelataran Taman Seni dan Budaya Aceh, Setui, Bandaaceh.
Dalam sambutannya, Suburhan yang juga Kepala UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh menyambut baik pelaksanaan Gampong Teater 2017, meskipun tanpa sokongan dana yang dianggarkan melalui instansi terkait, para seniman dan pegiat teater tetap mampu melaksanakan kegiatan sebesar ini.
“Ini sangat positif, meskipun tanpa sokongan dana yang kuat, acara ini tetap berlangsung dan kerja-kerja memajukan kesenian seperti ini patut dicontoh oleh seluruh komunitas seni yang ada di Aceh,” ungkap Suburhan.
Selain diisi dengan berbagai pertunjukan, pembukaan Gampong Teater Aceh 2017 juga diisi dengan orasi budaya yang disampaikan oleh Junaidi Bantasyam, pendiri Sanggar Kuala. Menurut Junaidi Bantasyam, dalam kebudayaan Aceh, tidak ditemukan adanya istilah teater, namun teater hadir dalam wujud kesenian Aceh, misalnya dalam tarian Seudati, Didong terdapat unsur teaternya.
Ia menambahkan, kerja-kerja teater yang dilakukan oleh para seniman teater perlu didukung dengan lahirnya aturan dan kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan seni khususnya teater di Aceh dari pemerintah.
Sementara itu, Afrimer, Ketua Panitia Gampong Teater Aceh 2017 mengungkapkan, acara tersebut pertama sekali dilaksanakan. Adapun tujuannya adalah agar terjalinnya komunikasi antar pegiat teater Aceh dalam rangka menggairahkan dan memajukan dunia perteateran Aceh.
“Alhamdulillah, hampir seluruh komunitas teater Aceh terlibat dalam kegiatan ini, mudah-mudahan ini akan menjadi titik balik kebangkitan teater Aceh dimasa yang akan datang,” ujar Afrimer.
Gampong Teater Aceh 2017 akan berlangsung dari tanggal 11-15 Oktober 2017 yang diikuti oleh komunitas teater seluruh Aceh. Rangkaian kegiatan terdiri dari pawai kostum, pementasan teater, bincang teater, panggung apresiasi dan juga pameran dari komunitas teater Aceh. Seremoni pembukaan Gampong Teater Aceh 2017 ditutup dengan deklarasi “Lon Teater”. (isi/pojokseni)
