Advertisement
Oleh : Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Art Inspiring adalah acara tahunan yang dilaksanakan oleh Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini menampilkan beberapa jenis kesenian, seperti teater, seni rupa, dan musik. Pada tahun-tahun sebelumnya Teater Syahid mengisi acara ini dengan menghadirkan Adi Kurdi, seorang aktor kawakan sebagai pemateri dalam workshop keaktoran. Selain itu Art Inspiring juga pernah menghadirkan Yayasan Teater Perempuan Yogyakarta pimpinan Prof. Yudiariyani, guru besar ISI Jogja.
Art Inspiring, sesuai dengan namanya diharapkan mampu menginspirasi masyarakat luas, khususnya masyarakat kesenian di kampus dan di luar kampus. Selain pementasan Teater, Art Inspiring juga menampilkan instalasi seni rupa, worksop, diskusi publik, dan berbagai lomba yang melibatkan masyarakat luas tidak hanya di lingkungan kampus UIN itu sendiri.
Pada tahun ketiga Art Inspiring ini, selain untuk menginspirasi khalayak untuk membangkitkan gairah kesenian, Art Inspiring juga menjadi ajang pembuktian bagi anggota Teater Syahid yang sebelumnya telah malang melintang berguru di berbagai kelompok teater ternama seperti Teater Koma, Teater Mandiri, dan Bengkel Teater Rendra. Hal ini seperti tercermin dalam pementasan yang diwarnai oleh 4 sutradara muda Teater Syahid yang akan mementaskan naskah-naskah karya penulis dunia seperti Eugene O’Neil, Wishing Chong, Kenneth Arthur, dan Eugene Iunesco .
Selain bidang penyutradaraan, tim kreatif lainnya seperti penata makeup, kostum, pencahayaan, dan property panggung juga merupakan anggota Teater Syahid. Pementasan tersebut bukanlah satu-satunya acara dalam Art Inspiring kali ini, karena juga akan diadakan berbagai lomba yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, dan diskusi publik yang akan diisi oleh para ahli.
Keadaan psikologis masyarakat postmodern saat ini begitu beragam. Dengan desakan berbagai kebutuhan, pesatnya kemajuan teknologi menjadi faktor yang mendominasi perubahan psikologis tersebut dan hal ini harus menjadi perhatian besar. Salah satu dampak psikologis yang paling menonjol adalah rasa takut. Rasa takut merupakan suatu tanggapan emosi terhadap sesuatu yang dianggap sebagai ancaman. Rasa takut setiap orang berbeda-beda dengan bentuk ancaman yang juga beragam.
Disinilah menurut kami yang menjadi kegelisahan bersama. Dimana rasa takut itu menjadi momok yang sangat berbahaya karena dapat berpengaruh kepada keberlanjutan suatu kehidupan. Apalagi sebagai generasi muda yang sangat rentan dengan ketidakyakinan akan suatu hal, ketakutan dalam mengambil keputusan menjadi ganjalan terbesar dalam menggapai tujuan yang diinginkan.
Sebagai gambaran beraneka ragam rasa takut itu kami mengambil tema “Merayakan Ketakutan” . Tema ini kami ambil untuk memberikan gambaran berbagai rasa takut yang tidak seharusnya menjadi ketakutan yang berlebihan.
Kami beranggapan pasti ada solusi dari permasalahan apapun, termasuk ketakutan. Manusia mampu mengatasi rasa takutnya. Karena rasa takut hanya perlu dirayakan keberadaannya, seperti halnya kebahagiaan dan suka cita.
Untuk itu, naskah-naskah yang akan dibawakan dalam Art Inspiring kali ini yang sebagian besar menceritakan tentang ketakutan. Seperti “Lawan Catur” yang menceritakan tentang ketakutan akan kehilangan nyawa, “Kura-Kura dan Bekicot” yang menceritakan ketakutan akan dunia luar, “Almond Jelly” yang menceritakan tentang ketakutan akan masa lalu, dan “Tanda Silang” yang menceritakan tentang ketakutan akan masa depan yang suram.
Selain itu, ada pula Diskusi Publik yang membicarakan mengenai ketakutan akan simbol-simbol yang selama ini menjadi momok di masyarakat. (**)
Art Inspiring adalah acara tahunan yang dilaksanakan oleh Teater Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara ini menampilkan beberapa jenis kesenian, seperti teater, seni rupa, dan musik. Pada tahun-tahun sebelumnya Teater Syahid mengisi acara ini dengan menghadirkan Adi Kurdi, seorang aktor kawakan sebagai pemateri dalam workshop keaktoran. Selain itu Art Inspiring juga pernah menghadirkan Yayasan Teater Perempuan Yogyakarta pimpinan Prof. Yudiariyani, guru besar ISI Jogja.
Art Inspiring, sesuai dengan namanya diharapkan mampu menginspirasi masyarakat luas, khususnya masyarakat kesenian di kampus dan di luar kampus. Selain pementasan Teater, Art Inspiring juga menampilkan instalasi seni rupa, worksop, diskusi publik, dan berbagai lomba yang melibatkan masyarakat luas tidak hanya di lingkungan kampus UIN itu sendiri.
Pada tahun ketiga Art Inspiring ini, selain untuk menginspirasi khalayak untuk membangkitkan gairah kesenian, Art Inspiring juga menjadi ajang pembuktian bagi anggota Teater Syahid yang sebelumnya telah malang melintang berguru di berbagai kelompok teater ternama seperti Teater Koma, Teater Mandiri, dan Bengkel Teater Rendra. Hal ini seperti tercermin dalam pementasan yang diwarnai oleh 4 sutradara muda Teater Syahid yang akan mementaskan naskah-naskah karya penulis dunia seperti Eugene O’Neil, Wishing Chong, Kenneth Arthur, dan Eugene Iunesco .
Selain bidang penyutradaraan, tim kreatif lainnya seperti penata makeup, kostum, pencahayaan, dan property panggung juga merupakan anggota Teater Syahid. Pementasan tersebut bukanlah satu-satunya acara dalam Art Inspiring kali ini, karena juga akan diadakan berbagai lomba yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, dan diskusi publik yang akan diisi oleh para ahli.
Keadaan psikologis masyarakat postmodern saat ini begitu beragam. Dengan desakan berbagai kebutuhan, pesatnya kemajuan teknologi menjadi faktor yang mendominasi perubahan psikologis tersebut dan hal ini harus menjadi perhatian besar. Salah satu dampak psikologis yang paling menonjol adalah rasa takut. Rasa takut merupakan suatu tanggapan emosi terhadap sesuatu yang dianggap sebagai ancaman. Rasa takut setiap orang berbeda-beda dengan bentuk ancaman yang juga beragam.
Disinilah menurut kami yang menjadi kegelisahan bersama. Dimana rasa takut itu menjadi momok yang sangat berbahaya karena dapat berpengaruh kepada keberlanjutan suatu kehidupan. Apalagi sebagai generasi muda yang sangat rentan dengan ketidakyakinan akan suatu hal, ketakutan dalam mengambil keputusan menjadi ganjalan terbesar dalam menggapai tujuan yang diinginkan.
Sebagai gambaran beraneka ragam rasa takut itu kami mengambil tema “Merayakan Ketakutan” . Tema ini kami ambil untuk memberikan gambaran berbagai rasa takut yang tidak seharusnya menjadi ketakutan yang berlebihan.
Kami beranggapan pasti ada solusi dari permasalahan apapun, termasuk ketakutan. Manusia mampu mengatasi rasa takutnya. Karena rasa takut hanya perlu dirayakan keberadaannya, seperti halnya kebahagiaan dan suka cita.
Untuk itu, naskah-naskah yang akan dibawakan dalam Art Inspiring kali ini yang sebagian besar menceritakan tentang ketakutan. Seperti “Lawan Catur” yang menceritakan tentang ketakutan akan kehilangan nyawa, “Kura-Kura dan Bekicot” yang menceritakan ketakutan akan dunia luar, “Almond Jelly” yang menceritakan tentang ketakutan akan masa lalu, dan “Tanda Silang” yang menceritakan tentang ketakutan akan masa depan yang suram.
Selain itu, ada pula Diskusi Publik yang membicarakan mengenai ketakutan akan simbol-simbol yang selama ini menjadi momok di masyarakat. (**)