Advertisement
Venny Rosalinda (pojokseni.com) |
pojokseni.com - Venny Rosalina, asal kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, tercatat sebagai salah 16 orang pegiat teater dari seluruh Indonesia yang lulus audisi Suzuki Company of Toga (SCOT) yaitu Pertunjukan Teater Kontemporer Kolaborasi Jepang-Indonesia. Sebagai tahap berikutnya, Venny diundang untuk mengikuti program pelatihan “Suzuki Method of Actor Training” di Jepang, pada tanggal 30 Agustus -14 September 2016.
Prestasi tersebut membanggakan, karena ada seorang wakil Provinsi Bengkulu yang terlibat dalam ajang bergengsi di Jepang tersebut, ditengah sepinya kegiatan seni teater di provinsi Bengkulu. Venny mengakui itu, bahkan sangat prihatin dengan perkembangan kesenian di Bengkulu, khususnya di Lebong.
“Pertumbuhan kesenian di Provinsi Bengkulu terasa begitu dingin. Padahal daerah tersebut memiliki generasi yang berpontensi di bidang seni,” kata dia.
Venny Rosalinda (pojokseni.com) |
Kurangnya perhatian Pemerintah setempat untuk menggali kekayaan seni dan mengembangkannya, menurut Venny, mungkin adalah faktor utama yang menyebabkan kesenian Provinsi Bengkulu tidak dikenal di kancah nasional.
Venny Rosalinda (pojokseni.com) |
“Menurut saya, solusinya adalah, mulai membentuk wadah-wadah kesenian di daerah-daerah. agar bakat-bakat seni generasi muda dapat disalurkan. Atau menjadikan mata pelajar kesenian sebagai mata kuliah yang wajib di sekolah-sekolah. Untuk jangka panjangnya, harapan saya dibentuknya kampus seni di provinsi Bengkulu,” kata Venny.
Ternyata, prestasi Venny di bidang seni sudah sejak lama ia torehkan. Sebagai mahasiswa ISI Padangpanjang, ia pernah tampil dalam Festival Yoyogi Park di Tokyo, Jepang tahun 2011. Di tahun yang sama, ia juga pentas dalam Pesta Gendang Malaka di Malaysia.
Venny Rosalina lahir di Mubai, Lebong tanggal 17 April 1991. Ia mengenal seni semenjak hijrah dari Provinsi Bengkulu menuju Provinsi Sumatera Barat. Perjalanan merintis karir di dunia seni diperoleh Venny di Padangpanjang dan menamatkan Magister Seni (S2) dibidang penciptaan seni tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Selain aktif di dunia tari sebagai penari (koreografer), pada tahun 2010 Venny juga menghirup nafas di dunia teater sebagai aktor Komunitas Seni Hitam Putih Sumatera Barat hingga sekarang.
Beberapa karya yang pernah ia ciptakan antara lain Barabah nan Tasibak, Pareman Malam, Membaca Tanda Tanya, Satu Dua Sisi, Perempuan Dibangku Usang, Fifty-fifty, Ulah nan Tongga, Sumarak Alek Nagari, Gebyar Sumatera, Kedurai Imbang Semato Alam, Cahaya Zapin dan Tak Kunjung datang. (isi/pojokseni.com)
Prestasi dan Pengalaman Venny Rosalina :
1. Penari delegasi Kota Bukittinggi dalam Pesta Gendang Malaka, (Malaysia). 2011
2. Penari delegasi ISI Padangpanjang dalam Indonesian Festival Yoyogi Park, (Tokyo). 2011
3. Aktor dalam karya Tangga sutradara Yusril, Hibah Seni Kelola pentas keliling, (Padang, Jakarta, Bandung). 2012
4. Penari delegasi Komunitas Seni Hitam Putih SUMBAR dalam karya Maling Kondang “INDONESIA KITA”, (Jakarta). 2012
5. Penari delegasi ISI Padangpanjang memperingati 50 tahun Tom Ibnur berkarya dalam Karya Padusi di Teater Besar (Jakarta). 2012
6. Tim pelatih tari kolosal dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke 33 dengan menyambut kedatangan Presiden RI dengan Koreografer Ali Sukri (Padang Sumatra Barat). 2013
7. Aktor dalam karya “Under The Volcano” dalam acara Festival Teater Dunia (Theatre Olympic) Beijing, Sutradara Yusril dan Rhoda Grawer, (China).2014
8. Delegasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi SUMSEL sebagai penari dalam memperingati Festival Sriwijaya di (Palembang). 2015
9. Delegasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi SUMSEL sebagai penari dalam acara Launching Logo Asian Games 2018 di (Jakarta). 2015
10. Delegasi Universitas Bina darma sebagai koreografer The 5th Asean Art And Cultural Festival In Honour Of His Majesty The King, (Thailand). 2015
11. Delegasi Komunitas Seni Hitam Putih yang bekerja sama dengan Bumi Purnati Indonesia sebagai aktor dalam karya Under The Volcano di Theatre Work (Singapore). 2016
12. Collaboration Theater Contemporary Japan Indonesia, Jepang. 2016.