Advertisement
 |
| Cuplikan Buku kelas VII K-13 Bahasa Indonesia, memunculkan perdebatan |
pojokseni.com - Postingan seorang netizen, Encep Abdullah Pontang di jejaring Facebook pada tangal 24 Agustus 2016 lalu mendadak menjadi pembicaraan hangat di kalangan netizen.
Encep menulis status, disertai foto buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII, Kurikullum 2013. Dalam buku tersebut, ada pertanyaan tentang sastrawan, dimana dibawahnya ada gambar Raditya Dika.
Hal itu memancing perdebatan. Sebab, dalam buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk siswa SMP, penulis buku tersebut tidak bisa memilah mana penulis dan mana sastrawan.
"Soal dalam buku ini (kelas VII kurikulum 2013): Amatilah gambar sastrawan berikut! Tulislah nama sastrawan tersebut dan salah satu karyanya!" tulis Encep, menuliskan ulang perintah soal di buku tersebut lewat statusnya.
Encep kemudian menuliskan keterkejutannya, perihal Raditya Dika yang dikategorikan oleh buku tersebut sebagai sastrawan. Ia bahkan mempertanyakan, apabila Saut Situmorang, seorang sastrawan yang menentang buku kontroversial Denny JA mengatahui hal ini, apabila mengetahui hal ini.
"Anjiir... Sejak kapan Radiit jadi sastrawan. Wah, kalau ketahuan Saut Situmorang, gimana ya? Apakah kasusnya akan seperti kasus Denny J.A. yang kontroversial itu. Aih," tulisnya.
Selain Raditya Dika, penulis, aktor dan sutradara, beberapa gambar yang ada di buku tersebut juga memancing perdebatan netizen. Gambar yang tertera disana antara lain, Asma Nadia seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Andrea Hirata, penulis novel tetralogi "Laskar Pelangi" yang meraih ITB BuchAwards (kompetisi untuk buku pariwisata).
Selain itu, juga ada Dewi "Dee" Lestari Simangunsong, seorang penulis, penyanyi dan penulis lagi. Pertanyaannya, dari gambar tersebut, siapa yang sastrawan? (ai/pojokseni.com)
