Advertisement
pojokseni.com - Aksi mogok makan yang dilakukan mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung, hingga hari kedua (18/5/2016) tidak juga membuat rektorat kampus menanggapi dan menemui mereka.
Padahal, dua dari seluruh peserta aksi mogok makan tersebut sudah lemas dan mendapat perawatan juga infus.
Informasi terhimpun pojokseni.com, para mahasiswa ini mengecam adanya pungutan terhadap mahasiswa baru, untuk pembangunan masjid di kampus. Aksi kecaman terhadap pungutan itu sudah dimulai sejak hari Senin (25/4/2016) lalu. Kemudian, rektorat justru membekukan dan menyegel sekretariat UKM Seni Budaya Islam (SBI) IAIN Raden Intan Lampung yang melakukan aksi tersebut (Baca : Dibekukan, UKM Seni Budaya Islam IAIN Raden Intan Lampung Gelar Unjuk Rasa)
Dipaparkan oleh Teater Nol UKM SBI lewat akun Facebooknya, hingga hari Rabu, satu peserta sudah semakin lemah. Namun, Rektor saat itu tidak ada ditempatnya. Wakil Rektor II, pada Rabu pagi berjanji untuk menemui massa aksi.
"Tapi lagi lagi mereka berbohong... Baru saja bberapa sahabat keruangan beliau, rupanya sudah pergi," tulis mereka.
Sementara itu, Wakil Rektor III, menyatakan tidak mau menemui para peserta aksi apabila hanya sendirian. Informasi terbaru, tim kesehatan sudah datang ke lokasi aksi, untuk memberi pengobatan pada peserta yang kondisi fisiknya semakin lemah. (ai/pojokseni)