Segera Hadir, Pekan Apresiasi Teater (PAT) #6 2015 -->
close
Pojok Seni
18 September 2015, 9/18/2015 08:52:00 PM WIB
Terbaru 2015-09-18T13:52:57Z
Beritaevent

Segera Hadir, Pekan Apresiasi Teater (PAT) #6 2015

Advertisement

Salah satu pertunjukan pada PAT#5

pojokseni.com - Pekan Apresiasi Teater (PAT) #6 oleh Program Studi Seni Teater, Institut Seni Padangpanjang siap akan dihelat dalam waktu dekat ini. Apa itu, PAT #6? silahkan baca disini >> Sekilas Pekan Apresiasi Teater (PAT)#6 

Tema PAT # 6 kali ini adalah: 
Teater Populis: Aktualisasi Idiom dan Isyu Kerakyatan dalam Teater Kekinian (di) Indonesia. 
PAT#6

Ruang lingkup teater populis adalah teater yang berpijak dari realitas dan dinamika sosial sebagai ‘budaya sumber’, baik dalam kedudukannya sebagai sumber inspirasi pemanggungan (spectakle) maupun sebagai sumber inspirasi tematik (content) yang akan dituturkan. Istilah Populis berangkat dari kata Populi (latin) yang berarti rakyat. Pengertian ini dapat dilacak pada adagium: Vox Populi Vox Dei, yang berarti ‘suara rakyat adalah suara Tuhan’. Populi tersebut kemudian berkembang dalam istilah baru yang lazim disebut sebagai populis. Populis sering ditengarai sebagai ‘penganut paham populisme’. 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Populisme diartikan sebagai paham yang mengakui dan menjunjung tinggi hak, kearifan dan keutamaan ‘rakyat kecil’. Berpijak dari definisi tersebut maka teater populis adalah teater yang mampu mengaktualisasikan kembali pentingnya hak-hak, kearifan dan keutamaan ‘rakyat kecil’. Teater Populis adalah ‘teater merakyat’ atau teater yang bersifat ‘kerakyatan’.


Secara muatan (content), maka aktualisasi nilai ‘kerakyatan’ pada tampilan seni teater dapat  dieksplorasi pada kondisi dan situasi ‘kerakyatan’ yang terjadi di hari ini. Kesenjangan sosial, eksploitasi perburuhan yang masif, kemiskinan dan 

pemiskinan, perdagangan manusia, marjinalisasi rakyat atas nama pembangunan atau moderenisme, kekerasan gender, kapitalisasi sektor-sektor umum, hipokrisi kelas elit (borjuis), kondisi rakyat yang ‘tunadaya’ pada ‘kekuasaan’ merupakan 

lahan yang tak pernah kering untuk diungkap di atas panggung. Model ‘pengungkapan’ pun sangat menyediakan keragaman prilaku, varian gaya dan daya ucap, serta keragaman karakter sebagai  daya tarik kuat bagi lahirnya narasi-narasi teater. Secara bentuk (form), maka nilai ‘kerakyatan’ dapat ditampilkan dalam keragaman idiom-idiom  yang terekspresikan dalam keunikan budaya, baik yang mangejawantah dalam prilaku budaya maupun dalam ekspresi teater-teater tradisional yang berkembang dalam lingkup kultur masyarakat setempat.  Seremoni mortalitas dan natalitas, seremoni perkawinan, sistem relegi, dialek, dan berbagai prilaku adat merupakan keunikan budaya yang memilki daya tarik kuat untuk ‘direvitalisasi’ di atas panggung. 

Sementara itu kekayaan teater tradisional di nusantara merupakan idiom-idiom yang telah terbukti memiliki pukauan artistik yang mampu menjangkau tiga ranah visual: Verbal, kinestetik dan latar dekoratif, baik yang bersifat obyektif maupun yang bersifat simbolik. Kethoprak, Longser, Lenong, Calon arang, Ludruk, ubrug, Mendu, Randai, Mamanda dan 
ratusan teater tradisional lainnya adalah pijakan kuat terbentuknya formulasi-formulasi pertunjukan teater. Kesemuanya ini akan dihadirkan dalam penuturan yang bisa mengakomodasi ‘semangat kekinian’. Suatu semangat yang mampu menghadirkan 
kontruksi-kontruksi pemanggungan, bukan hanya menembus sekat-sekat perlintasan bidang-bidang seni (akting, tari atau gerak, dan seni suara atau vokal), tetapi juga mampu memperdayakan secara sinergis berbagai kemajuan teknologi, dari hal-hal yang sederhana sampai pada teknologi yang sangat tinggi.


Berikut Kegiatan-kegiatan dalam PAT #6 

-  Materi Kegiatan Pokok

1. Seminar Nasional (Internasional)
Seminar berpijak pada tema acara. Seminar ini akan menghadirkan pembicara lokal (maupun internasional).
  a. Satu pembicara ISI Padangpanjang 
  b. Satu Pembicara Sumbar
  c. Dua Pembicara Nasional
  d. Satu Pembicara Internasional


2. Pergelaran Seni Teater

  a. Tiga kelompok Indepeden
  b. Tujuh  Prodi Teater Perguruan Tinggi Seni


3. Workshop Akting
Workshop akting dilaksanakan dalam dua hari yang terfokus pada penguasaan teknik-teknik dasar maupun lanjutan 

(intermediate) dalam seni peran.
  a. Satu instruktur Nasional
  b. Satu instruktur Prodi Teater (Pendamping)

4. Pameran (Fotografi dan Poster Pertunjukan Teater)


Jangan lupa, ikuti dan saksikan PAT#6 di ISI Padangpanjang. Ikuti terus perkembangan PAT#6 tahun 2015 di www.pojokseni.com.

Ads