Advertisement
Eet Syachrani (Edane) degan gitar Radix miliknya |
pojokseni.com - Dua merek gitar ini sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan beberapa belahan dunia. Tapi, walaupun buatan Indonesia, jangan pernah ragukan kualitasnya. Berikut pojok seni mencoba memaparkan dua merek gitar tersebut.
1. Radix
Gitar merek Radix sudah tidak perlu lagi diragukan kualitasnya. Gitar buatan Toein Bernadhi ini bahkan sudah dikenal di seluruh dunia. Eet Syachrani dari Band Edane, adalah salah satu gitaris Indonesia yang selalu manggung dengan gitar Radix ini. Namun, sebelumnya Toein sudah pernah gulung tikar, sebelum sukses memproduksi Radix. Benar, sebelum Radix dikenal masyarakat, Toein sempat memproduksi gitar jenis Marlique bekerja sama dengan Ridho, Gitaris dari band Slank.
Usaha 'Marlique' sempat berjalan selama 1 tahun, sebelum akhirnya berhenti pada tahun 2008. Selanjutnya, Toein mencoba bangkit dan berdikari dengan 'Radix' yang akhirnya berhasil keliling dunia. Informasi yang diperoleh pojokseni.com, gitar Radix ini bahkan sudah menjadi gadget andalan gitaris kelas dunia, Bluey Incognito.
Gitar Rick Hannes |
2. Rick Hannes
Nah, gitar yang diproduksi oleh dua kakak beradik, Dodi Hernanto dan Tommy Kaihatu juga salah satu gitar kualitas tinggi yang diakui dunia. Nama Rick Hannes tersebut diambil dari nama anak Tommy Kaihatu, Patrick Hannes. Gitar tersebut dibuat dengan bahan-bahan kayu kualitas tinggi, yakni Maple, Mahogany dan Rosewood. Merek Rick Hannes bahkan disejajarkan dengan Fender, Ibanez hingga Gibson.
Meski memiliki karyawan lebih dari 50 orang, namun dalam produksinya, gitar Rick Hannes hanya dibuat sebanyak 25 unit dalam satu bulan atau hanya 1 gitar dalam sehari kerja. Oleh sebab itu, kualitas dari gitar ini menjadi sangat baik. Buktinya, tahun 2014 lalu, gitar Rick Hannes mendapat penghargaan sebagai Gitar Terbaik Dunia untuk tiga tipe gitarnya, juga mendapat penghargaan sebagai kategori Artist Signature Guitar of the year.
Oleh sebab itu, dalam semangat kemerdekaan RI, yuk kita cintai produk-produk Indonesia. Lagipula mutunya tidak kalah dengan hasil buatan dari luar negeri. (@pojokseni)