Advertisement
oleh : @pojokseni
Komposisi panggung dan Blocking
1. Komposisi Panggung
Mengatur komposisi panggung berarti membuat susunan yang artistik diatas pentas. Pembentukan komposisi panggung, yang perlu diperhatikan adalah, penataan lantai (horizontal) dan penataan ruang (vertikal). Sedangkan, bahan utama dalam pembentukan komposisi panggung adalah, peralatan pentas (bahan tak bergerak) dan pemain.
Komposisi yang baik, harus
berpedoman pada empat prinsip utama, yaitu :
- - Kesatuan (unity) : Berarti seluruh kesatuan yang
disusun harus membentuk suatu kesatuan utuh. Jangan ada satu bagian dari
seluruh peralatan yang disusun keluar dari suasana yang ingin dibentuk.
Misalnya, bila tuntutan cerita menunjukkan kehangatan, mulai dari pengaturan
tempat duduk, warna pakaian dan letak-letak benda yang berarturanm sehingga
tidak menimbulkan kesan yang suram dan menghilangkan kesan gembira.
- - Keseimbangan (balance) : Ada dua jenis
keseimbangan, yakni keseimbangan fisik dan keseimbangan rohaniah.
Bila keseimbangan fisik, maka susunan
pemain dan peralatan diatas panggung harus simetris. Bila jumlah pemain diatas
panggung ganjil, maka bisa disusun secara A simetris : Dua orang didepan sama
kesannya dengan satu orang dibelakang. Demikian seterusnya. Lihat gambar dibawah ini
:
- - Perbandingan (proporsi) : Kalau panggung kecil,
sedangkan menggunakan property yang berukuran besar-besar tentu mengakibatkan
ruang gerak terlalu kecil. Sedangkan bila ukuran panggung besar, bila
menggunakan property berukuran kecil, tentu membuat terlalu banyak ruang kosong
dan hampa diatas panggung. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan benar
perbandingan antara panggung, property dan pemain.
- - Titik berat (emphasis) : Menentukan suatu daerah
yang menjadi pusat perhatian. Intinya, sesuai dengan cerita/naskah , adegan dan
pemain mana yang harus difokuskan. Didalam drama, ada beberapa komposisi,
seiring berjalannya cerita. Namun, dalam setiap komposisi, harus ada penekanan
pada suatu adegan.
Contoh pengaturan pemain dan properti yang tratur (dok : teater koma) |
2 2. Blocking
Sebelum membahas blocking, kita definisikan
dulu apa itu blocking. Syahliar Syam mengartikan blocking sebagai pengaturan
penempatan posisi pemain di atas panggung. Dari pengertian blocking itu berarti ketentuan yang dapat kita tarik
dari pengertian itu adalah :
1.
Daerah permaianan mana yang harus ditempati
pemain, harus diatur dengan jelas.
2.
Posisi pemain diatas panggung harus bagaimana?
3.
Bagaimana perpindahan pemain untuk mencapai
posisi yang pas.
Intinya, merencanakan blocking
berarti merencanakan gerak pemain diatas panggung. Tentu hal itu mutlak
dilakukan agar komposisi panggung tetap terjaga dan teratur. Komposisi yang
teratur, ditunjang dengan blocking yang baik tentu akan membuat suasana panggung
lebih hidup.
Misalnya, posisi (1), seorang
perempuan duduk diatas kasurnya sambil menatap sekeliling. Kemudian ia melihat
televisinya yang masih hidup, kemudian ia mematikan TV itu. Ada dua komposisi,
yang pertama perempuan masih berada di atas kasurnya, sedangkan komposisi kedua
adalah ia berada didepan TV dan memencet tombol off untuk mematikan TV itu. Dari
dua komposisi itu, tentu ada proses ‘perempuan’ berjalan mendekati TV. Itulah yang
harus diatur agar tetap menarik dan dramatik.
- Perencanaan Blocking
Ada dua hal yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan blocking, yaitu ; Panggung dan naskah/cerita. Sedangkan dalam
pelaksanaannya, ada empat hal yang perlu diperhatikan ; siapa yang bergerak? Apa
alasan untuk bergerak? Apa tujuan gerakan itu? Dan bentuk gerakan.
1.
Siapa yang bergerak?
Penentuan siapa yang bergerak berdasarkan naskah drama.
2.
Apa alasan bergerak?
Pemain baru boleh bergerak, apabila berhasil meyakinkan penonton alasan
untuk bergerak. Misalnya, dalam adegan perdebatan antar kedua orang yang duduk,
kemudian keluar kata-kata kasar dari salah satu pemain (sesuai dengan naskah),
kemudian lawan bicaranya berdiri dan mendekatinya, kemudian menamparnya. Tentu,
sebelumnya ia menampilkan ekspresi marah, sehingga alasan untuk berdiri dan
menampar lawan bicaranya menjadi kuat.
3.
Tujuan gerakan?
Untuk menjelaskan isi cerita, tujuan gerakan antara lain; mengatur emosi
yang kuat, bercerita, memperlihatkan hubungan antar pemain (sesuai naskah),
mengungkapkan watak, membangun suasana dan membangun klimaks cerita.
Sedangkan untuk mengatur balance panggung, tujuan gerakan antara lain;
menggabungkan dan meluluhkan gambar panggung dan membuka daerah permainan baru
diatas panggung.
4.
Bentuk gerakan ?
Ada banyak gerakan yang dilakukan pemain diatas panggung, dapat dilakukan
dengan gesture, ekspresi, sikap dan lain-lain. Bisa juga gerakan itu
menyesuaikan atau memanfaatkan property diatas panggung. Intinya, gerakan yang
dilakukan harus sesuai dengan tuntutan naskah/ cerita atau sutradara.